Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi yang bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam air. Pada dasarnya, batuan sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi.
Dalam buku Fisika Bumi Volume I yang ditulis Nur Islami dan diterbitkan oleh Universitas Riau Press, sedimentasi merupakan nama kolektif untuk proses yang menyebabkan partikel mineral atau organik mengendap pada tempatnya.
Nah, sebelum mengendap, sedimen dibentuk oleh proses pelapukan dan erosi dari daerah sumber yang kemudian diangkut ke tempat pengendapan.
Proses pengangkutan ke tempat pengendapan ini dapat dilakukan oleh air, angin, es, gerakan massa atau gletser yang disebut sebagai agen transportasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, sedimentasi juga dapat terjadi karena endapan mineral dari larutan air atau cangkang makhluk air yang terlepas.
Proses Pembentukan Batuan Sedimen
Masih mengutip dari sumber yang sama seperti di atas, proses pembentukan batuan sedimen melibatkan empat proses utama, yaitu pelapukan,
transportasi, pengendapan (deposition), dan pemadatan. Berikut proses pembentukan batuan sedimen:
1. Pelapukan
Merupakan pemecahan batu, tanah, mineral, serta bahan kayu dan buatan melalui kontak dengan atmosfer bumi, perairan, dan organisme biologis. Pelapukan terjadi di tempat asal dengan sedikit atau tanpa gerakan.
Pelapukan melibatkan pergerakan batuan dan mineral oleh agen, seperti air, es, salju, angin, ombak, dan gravitasi untuk diangkut dan disimpan di lokasi lain. Terdapat tiga klasifikasi penting dari proses pelapukan, yakni pelapukan fisika, kimia dan biologi.
a. Pelapukan Fisika, merupakan proses pelapukan yang melibatkan kontak langsung dengan kondisi atmosfer, seperti panas, air, es, dan tekanan.
b. Pelapukan Kimia, merupakan pelapukan akibat efek langsung dari bahan kimia atmosfer atau bahan kimia yang diproduksi secara biologis.
c. Pelapukan Biologi, merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dan disebebkan oleh proses organisme hewan, tumbuhan, dan manusia.
2. Transportasi
Proses pengangkutan material dari tempat asal ke tempat pengendapan. Proses ini memerlukan agen transportasi berupa gravitasi, angin, gletser, dan air.
3. Pengendapan
Pengendapan adalah proses geologi ketika sedimen yang dihasilkan dari proses pelapukan atau tanah dan batuan ditambahkan ke suatu lahan dataran lebih rendah yang ditransportasikan oleh angin, gletser, air, dan gravitasi.
4. Pemadatan (Compaction) dan Penyemenan (Cementation)
Pemadatan terjadi ketika sedimen terkubur dalam-dalam, menempatkan mereka di bawah tekanan karena berat lapisan yang ada di atasnya.
Sementara itu, penyemenan adalah mineral baru yang menempel pada butiran sedimen layaknya semen mengikat butiran pasir pada bahan bangunan.
Jenis-jenis dan Contoh Batuan Sedimen
Melansir materi "Batuan Sedimen dan Manfaatnya" dalam situs m-edukasi.kemdikbud.go.id, jenis batuan sedimen dapat digolongkan menjadi dua, yakni:
1. Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi, batuan sedimen
dibedakan menjadi:
a. Sedimen aquatis, merupakan sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.
Contoh: Batu pasir, konglomerat, dan breksi.
b. Sedimen aeolis atau aeris, yakni sedimen yang diendapkan oleh angin.
Contoh: Tanah loss, sand dunes, tanah tuff, dan gurun pasir.
c. Sedimen glasial, sedimen yang diendapkan oleh gletser.
Contoh: Moraine dan drumlin
2. Berdasarkan cara pengendapannya, batuan sedimen, dikelompokkan menjadi:
a. Sedimen klastis, merupakan akumulasi pertikel-partikel dari pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang sudah mati.
b. Sedimen organik, adalah batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme.
Contoh: Batubara, endapan diatomae, dan batu karang.
c. Sedimen kimiawi, yakni batuan sedimen yang terangkut dalam bentuk larutan dan diendapkan secara kimia di tempat lain.
Contoh: Limestone, chalk, travertine, mergel, dan dolomite.
Manfaat Batuan Sedimen
Detikers, ternyata setiap jenis batuan sedimen memiliki manfaat yang berbeda-beda, lho. Apa saja sih manfaat dari batu sedimen?
1. Konglomerat, digunakan sebagai bahan bangunan. Biasanya, batu ini menjadi batuan penyimpan hidrokarbon atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon.
2. Breksi, dipakai sebagai hiasan. Misalnya, diukir sampai halus membentuk vas bunga, meja kecil, atau asbak. Breksi juga bisa digunakan untuk bahan campuran bangunan.
3. Kapur (Gamping), digunakan seagai bahan campuran bangunan, industry karet dan ban (dengan dilelehkan), kertas, baja, gelas, dan industri semen.
4. Pasir, batuan ini memiliki banyak kegunaan dalam industri konstruksi dan dapat digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca.
5. Serpih, dapat digunakan sebagai bahan perabotan rumah, seperti cobek.
6. Gipsum, dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat, penyaring, pupuk tanah, penambah kekerasan bahan bangunan, dan bahan kapur tulis.
7. Batu bara, digunakan sebagai bahan bakar.
Itu dia penjelasan mengenai batuan sedimen mulai dari proses terbentuk, jenis-jenis dan contoh batuan sedimen, serta manfaatnya. Kini kalian sudah paham mengenai batuan sedimen, kan?
(nwy/nwy)