Bentuk Penyajian Teks Cerita Sejarah Lengkap dengan Ciri-cirinya

ADVERTISEMENT

Bentuk Penyajian Teks Cerita Sejarah Lengkap dengan Ciri-cirinya

Kristina - detikEdu
Jumat, 24 Sep 2021 10:20 WIB
ilustrasi menulis surat
Bagaimana bentuk penyajian teks sejarah? (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan tentang fakta atau kejadian di masa lalu mengenai asal-usul sesuatu yang bernilai sejarah. Teks ini disajikan secara kronologis.

Secara garis besar, teks cerita sejarah berisikan peristiwa atau kejadian yang ditulis berdasarkan fakta yang ada, baik yang benar-benar terjadi maupun sekadar cerita rakyat yang dianggap pernah terjadi, seperti legenda.

Struktur Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah terdiri dari tiga struktur. Sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pendahuluan (Orientasi)

Orientasi merupakan bagian pembuka teks cerita sejarah. Biasanya bagian ini berisikan pengenalan mengenai tokoh maupun kejadian.

2. Peristiwa (Event)

Peristiwa berisikan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi. Peristiwa ditulis berdasarkan urutan waktu atau kronologis.

ADVERTISEMENT

3. Penutup (Reorientasi)

Penutup atau reorientasi berisikan komentar atau pendapat penulis tentang peristiwa yang diceritakan. Bagian ini disusun berdasarkan kehendak penulis.

Ciri-ciri Teks Cerita Sejarah

Dirangkum dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan oleh Taufiqur Rahman dan buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia oleh Tomi Rianto, berikut ciri-ciri teks cerita sejarah:

1. Disajikan secara kronologis sesuai dengan urutan kejadian suatu peristiwa
2. Berbentuk cerita ulang (Recount)
3. Menggunakan konjungsi temporal.
4. Berisi fakta.
5. Menggunakan keterangan waktu dalam bentuk lampau
6. Menggunakan kata kerja yang menyatakan tindakan. Contoh: pergi, melempar, memukul, dan lain-lain.
7. Menggunakan keterangan dan frasa adverbial dalam mengungkapkan waktu dan cara. Contoh: kemarin.

Jenis Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah terbagi ke dalam dua jenis, yakni sejarah fiksi dan non fiksi. Dikutip dari Modul Bahasa Indonesia yang disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), perbedaan keduanya terletak pada jalan cerita dan sudut pandang penyajian. Berikut selengkapnya:

1. Sejarah Fiksi

Teks sejarah fiksi menggambarkan kehidupan batin tokoh lebih dalam dan disajikan berdasarkan sudut pandang pengarang. Pengembangan karakter dalam teks cerita sejarah jenis ini juga tidak diungkap sepenuhnya.

Terdapat empat macam teks sejarah fiksi, antara lain novel yakni karya fiksi prosa yang ditulis dalam bentuk cerita/naratif, cerpen yakni cerita pendek naratif fiktif, legenda yakni cerita rakyat yang dianggap sebagai sesuatu yang memang terjadi, dan roman yakni prosa yang menggambarkan perbuatan para tokoh secara rinci dan mendalam.

2. Sejarah Non Fiksi

Teks sejarah non fiksi disajikan berdasarkan data dan fakta. Teks jenis ini disusun secara objektif. Kehidupan tokoh juga dijelaskan secara lengkap berdasarkan fakta yang ada. Terdapat empat macam teks sejarah non fiksi, antara lain biografi, autobiografi, cerita perjalanan, dan catatan sejarah.

Bentuk Penyajian Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah disajikan dalam bentuk narasi dan diceritakan secara kronologis. Teks cerita sejarah juga termasuk salah satu teks narasi yang memiliki unsur tokoh, latar, dan konflik di dalamnya.

Contoh teks cerita sejarah adalah Perang Diponegoro, Jenderal Soedirman, Sejarah Candi Borobudur, Terbentuknya Danau Toba dan Pulau Samosir, Legenda Roro Jonggrang, Biografi Nelson Mandela, dan lain-lain. Sudah mengerti ya penjelasan di atas. Selamat belajar detikers!




(kri/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads