Rasul Allah SWT ada yang dikenal memiliki ketampanan sangat menonjol. Ketampanan utusan Allah ini bahkan diabadikan dalam Al Quran dan hadits, sehingga bisa diketahui hingga generasi sekarang.
Dua rasul Allah SWT yang memiliki ketampanan sangat menonjol adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
A. Nabi Yusuf AS
Dikutip dari buku Sang Rasul yang Rupawan Nabi Yusuf AS, ketampanan sang nabi diabadikan di satu surat dalam Al Quran dengan nama yang sama. Ketampanan Nabi Yusuf AS bisa dibaca di QS Yusuf ayat 31,
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Arab latin: Fa lammā sami'at bimakrihinna arsalat ilaihinna wa a'tadat lahunna muttaka`aw wa ātat kulla wāḥidatim min-hunna sikkīnaw wa qālatikhruj 'alaihinn, fa lammā ra`ainahū akbarnahụ wa qaṭṭa'na aidiyahunna wa qulna ḥāsya lillāhi mā hāżā basyarā, in hāżā illā malakung karīm
Artinya: Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."
Ketampanan Nabi Yusuf AS juga sempat diceritakan Rasulullah SAW usai melakukan Isra Mi'raj dalam haditsnya,
فَإِذَا أَنَا بِيُوسُفَ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا هُوَ قَدْ أُعْطِىَ شَطْرَ الْحُسْنِ
Artinya: "Di sana saya bertemu Yusuf AS, ternyata beliau diberi setengah ketampanan." (HR Muslim).
B. Nabi Muhammad SAW
Rasul Allah SWT yang memiliki ketampanan sangat menonjol selanjutnya adalah Nabi SAW. Ketampanan beliau dilukiskan dalam hadits yang diceritakan Al-Bara seorang sahabat Nabi,
قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ، يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَحْسَنَ النَّاسِ وَجْهًا وَأَحْسَنَهُمْ خَلْقًا لَيْسَ بِالطَّوِيلِ الذَّاهِبِ وَلاَ بِالْقَصِيرِ
Artinya: "Al Bara menceritakan, Rasulullah SAW memiliki wajah yang paling tampan di antara semua pria dan akhlak yang paling baik, dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi atau pendek." (HR Muslim).
Hadis lainnya adalah,
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَرْبُوعًا، بَعِيدَ مَا بَيْنَ الْمَنْكِبَيْنِ، لَهُ شَعَرٌ يَبْلُغُ شَحْمَةَ أُذُنِهِ، رَأَيْتُهُ فِي حُلَّةٍ حَمْرَاءَ، لَمْ أَرَ شَيْئًا قَطُّ أَحْسَنَ مِنْهُ. قَالَ يُوسُفُ بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ أَبِيهِ إِلَى مَنْكِبَيْهِ
Artinya: Diceritakan Al-Bara, "Rasulullah SAW punya tinggi yang sedang dengan bahu lebar dan rambut panjang hingga daun telinga. Suatu ketika aku melihatnya dengan jubah merah dan aku tidak pernah melihat orang yang lebih tampan daripada dia." (HR Bukhari.
Selain yang telah disebutkan, nabi Adam AS kerap dimasukkan dalam daftar rasul Allah SWT yang memiliki ketampanan sangat menonjol. Wujud Adam AS diceritakan dalam hadits berikut,
إذا قاتَلَ أحَدُكُمْ أخاهُ، فَلْيَجْتَنِبِ الوَجْهَ، فإنَّ اللَّهَ خَلَقَ آدَمَ علَى صُورَتِهِ
Artinya: "Jika kalian saling berkelahi dengan saudaranya, maka jangan pukul wajah. Karena Allah 'azza wa jalla menciptakan Adam dalam bentuk-Nya." (HR Muslim)
Hadits lainnya diceritakan Abu Hurairah RA,
خَلَقَ اللَّهُ عزَّ وجلَّ آدَمَ علَى صُورَتِهِ، طُولُهُ سِتُّونَ ذِراعًا
Artinya: Allah 'azza wa jalla menciptakan Adam dalam bentuk-Nya. Tinggi beliau 60 hasta." (HR Bukhari).
Sebagian rasul dianggap menonjol karena tampan, bukan berarti yang lain tidak memiliki fisik rupawan. Dalam suatu hadist diceritakan, Allah SWT tidak akan mengutus seorang rasul kecuali yang tampan dan bersuara baik. Berikut haditsnya,
نْ قَتَادَةَ، قَالَ: مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلا حَسَنَ الْوَجْهِ، حَسَنَ الصَّوْتِ، وَكَانَ نَبِيُّكُمْ صلى الله عليه وسلم حَسَنَ الْوَجْهِ، حَسَنَ الصَّوْتِ، وَكَانَ لا يُرَجِّعُ
Artinya: Qataadah mengatakan, "Allah tidak mengutus seorang nabi kecuali dia dikaruniai wajah yang tampan dan suara yang indah, dan nabimu (Allah SWT memberkati dia dan memberinya kedamaian) dianugerahi wajah yang tampan dan suara yang indah, dia tidak membaca doa dengan suara gemetar." (Kitab Ash-Shama'il Al-Muhammadiyah).
(row/erd)