Fenomena Harvest Moon kemarin telah menghiasi langit Indonesia dan sejumlah negara lainnya. Harvest moon muncul dan ditemani oleh planet Venus dan Jupiter yang bersinar terang.
Harvest moon sendiri merupakan bulan purnama terakhir sebelum ekuinoks sebelum musim gugur tahun 2021. Harvest moon akan terlihat pada malam hari jika cuaca bagus.
Di Pantai Timur Amerika Serikat, Harvest Moon muncul tepat di atas ufuk timur pada pukul 19:13 EDT pada Senin malam lalu (20 September). Harvest Moon terlihat penuh atau mencapai fase penuhnya sekitar 40 menit kemudian pada pukul 19:55. EDT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mencapai fase bulan penuh, bulan akan berada di konstelasi atau rasi bintang Pisces. Bagi pengamat di Eropa, Asia, Australia, dan sebagian besar Afrika dapat melihat Bulan purnama pada 21 September.
Harvest moon akan berjarak sejauh 389.000 km dari Bumi. Dan pada saat itu, Bulan akan tampak lebih bersinar daripada malam-malam lainnya.
Apa Itu Harvest Moon?
Melansir dari laman Farmers Alamanac, berdasarkan mitos yang beredar harvest moon sendiri merupakan bulan panen. Ketika penduduk asli Amerika bersiap untuk mengumpulkan hasil panen mereka setiap musim gugur, mereka melihat bulan purnama September sebagai tanda bahwa sudah waktunya untuk panen.
Hal tersebut mengakibatkan bulan purnama September kemudian dikenal sebagai Bulan Panen Purnama. Harvest moon sendiri merupakan bulan purnama yang paling dekat dengan Autumn Equinox. Dua dari tiga tahun, harvest moon muncul setiap bulan September. Tetapi dalam beberapa tahun, harvest moon juga terjadi hingga akhir Oktober.
Pada puncak panen, petani dapat bekerja hingga larut malam dengan cahaya bulan ini. Biasanya bulan purnama terbit rata-rata 50 menit setiap malam.
Tetapi untuk beberapa malam di sekitar harvest moon, bulan tampaknya terbit pada waktu yang hampir bersamaan, hanya 25 hingga 30 menit kemudian di seluruh Amerika Serikat, dan hanya 10 hingga 20 menit kemudian untuk sebagian besar Kanada dan Eropa.
(atj/lus)