10 Hewan Khas Pulau Sulawesi, Ada yang Langka dan Hampir Punah

ADVERTISEMENT

10 Hewan Khas Pulau Sulawesi, Ada yang Langka dan Hampir Punah

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 23 Agu 2021 12:37 WIB
Tarsius
Foto: Istockphoto/efired/10 Hewan Khas Pulau Sulawesi, Ada yang Langka dan Hampir Punah
Jakarta -

Pulau Sulawesi menjadi tempat bagi banyak hewan yang khas atau endemik. Ada banyak hewan khas pulau Sulawesi, mulai dari burung, primata, hingga mamalia.


Hewan-hewan khas pulau Sulawesi merupakan hewan endemik yang tidak bisa ditemukan selain di habitat aslinya. Mayoritas hewan di Sulawesi pun sudah masuk dalam kategori punah.


10 Hewan Khas Pulau Sulawesi yang Harus Kamu Ketahui

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Anoa


Anoa merupakan hewan endemik pulau Sulawesi yang memiliki dua macam spesies, yaitu anoa dataran rendah dan anoa pegunungan.


Anoa termasuk ke dalam hewan yang hampir punah. Mengapa anoa terancam punah? karena kebiasaan masyarakat sekitar yang berburu anoa untuk dikonsumsi hingga diambil bagian kulit dan tanduknya.

ADVERTISEMENT


Hewan langka ini hidup di dalam hutan sehingga anoa tidak bisa menjadi hewan ternak meski memiliki kesamaan dengan hewan kerbau.

  • Burung Maleo


Burung Maleo adalah hewan endemik Sulawesi. Burung Maleo yang memiliki nama ilmiah Macrocephalon maleo memiliki panjang sekitar 55 cm.


Statusnya yang terancam punah membuat burung ini dilestarikan di Bone Bolango. Wisatawan bisa berkunjung ke sini untuk melihat hewan cantik ini.

  • Tarsius


Tarsius merupakan hewan khas Sulawesi yang masuk dalam kategori primata terkecil di dunia. Bentuk wajahnya unik dan lucu dengan matanya yang besar dan telinganya lebar, mirip sebuah topeng.


Hewan ini termasuk binatang yang dilindungi oleh undang-undang. Status konservasinya sendiri menurut organisasi konservasi alam internasional (IUCN) termasuk vulnerable alias rentan untuk punah.


Di Sulawesi ada beragam jenis tarsius, di antaranya adalah yang tinggal di Tangkoko, Sulawesi Utara yakni Tarsius tarsier. Makhluk nokturnal dengan ukuran tubuh hanya sepanjang 10 cm ini bisa ditemui di Taman Nasional Tangkoko, Bitung, sekitar 2 jam perjalanan dari Manado.

  • Monyet Hitam atau Yaki


Hewan khas pulau Sulawesi lainnya masih tergolong primata, yakni Yaki. Hewan ini tergolong sebagai bangsa kera dengan warna rambut hitam pekat di sekujur badan. Meski warna badannya hitam pekat, namun pantat hewan ini berwarna merah.


Sayangnya, status konservasi hewan ini masuk ke dalam golongan terancam punah akibat perburuan. Konon, masyarakat setempat gemar berburu Yaki untuk dikonsumsi dagingnya.

  • Burung Serak


Burung Serak merupakan hewan Sulawesi yang begitu khas. Burung ini endemik di Sulawesi dan tidak bisa ditemukan di pulau lain di Indonesia.


Serak Sulawesi yang masuk dalam keluarga burung hantu ini memiliki nama ilmiah Tyto rosenbergii. Ukuran burung ini cukup besar, mencapai 43-46 cm. Cirinya memiliki lempeng wajah yang putih agak gelap, dengan tepi muka berwarna gelap.


Status konservasinya belum begitu terancam, alias masih banyak ditemukan dengan mudah di alam, seperti di Taman Nasional Tangkoko, Bitung.

Klik Selanjutnya>>>

  • Kuskus Kerdil


Kuskus merupakan spesies khas yang hidup di kawasan Indonesia Timur, termasuk di Sulawesi. Kuskus kerdil memiliki nama ilmiah Strigocuscus celebensis. Hewan ini merupakan endemik di Sulawesi Utara dan tidak bisa ditemukan di belahan bumi manapun.


Hewan marsupial alias memiliki kantung di bagian depan tubuhnya ini dikenal dengan hewan yang lucu. Ukurannya pun mini, hanya sekitar 29-38 cm saja.


Status konservasi hewan ini rentan untuk punah. Hal itu diakibatkan oleh maraknya perburuan dan menyusutnya luasan hutan yang menjadi hewan berkantung ini.

  • Burung Srigunting Jambul Rambut


Hewan khas pulau Sulawesi selanjutnya adalah Burung Srigunting Jambul Rambut. Namanya menjadi ciri utama burung ini, yaitu adanya jambul berupa bulu-bulu seperti rambut yang panjang di mahkotanya.


Burung ini banyak tersebar di sepanjang semenanjung Malaysia hingga ke Sulawesi, namun khusus di Sulawesi ada ciri pembedanya yaitu memiliki iris mata berwarna putih.


Burung yang memiliki nama ilmiah Dicrurus hottentotus ini masih bisa ditemukan dengan mudah di Sulawesi Utara dan statusnya belum terancam punah.

  • Babirusa


Babirusa menjadi hewan khas pulau Sulawesi yang memiliki nama ilmiah Babyrousa celebensis. Ciri utama hewan omnivora ini adalah adanya cula atau gading yang muncul dari bagian samping mulutnya.


Cula ini adalah sisa-sisa peninggalan prehistoris dari leluhur babirusa. Hewan khas pulau Sulawesi ini hanya terdapat pada babirusa jantan. Sementara, pada babirusa betina tidak ditemukan cula serupa.

Cula ini sebenarnya adalah perpanjangan dari gigi taring bagian depan babirusa yang tumbuh panjang sampai melengkung ke atas. Saat ini, keberadaan babirusa di alam sudah sulit untuk dilihat, harus masuk ke dalam hutan di pedalaman Sulawesi dulu baru bisa bertemu mereka.


Perburuan oleh manusia jadi musuh utama mereka. Oleh IUCN, status konservasi satwa ini adalah terancam punah.

  • Burung Rangkong


Sulawesi menjadi rumah bagi 2 spesies rangkong dari total 13 spesies yang ada di Indonesia. Dua spesies tersebut adalah julang sulawesi [Rhyticeros cassidix] dan kangkareng sulawesi [Rhabdotorrhinus exarhatus].


Keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Julang sulawesi memiliki panjang tubuh mencapai 104 cm dan berat mencapai 2,36 - 2,5 kilogram. Tubuh dan sayapnya berwarna hitam, ekor putih, sementara kakinya hitam. Rangkong jantan memiliki ciri balung berwarna merah tua, sedangkan betina berwarna kuning dengan ukurannya yang lebih kecil.


Sementara Kangkareng sulawesi atau kangkareng kerdil ukurannya hanya sebesar 53 cm. Ciri tubuhnya berwarna hitam, sementara ekor dan punggungnya hijau. Kangkareng jantan, muka dan tenggorokannya berwarna kuning sedangkan sang betina berwarna hitam.


Status Burung Rangkong Sulawesi sendiri telah masuk dalam daftar merah IUCN dengan kategori Rentan (Vulnerable). Statusnya juga dilindungi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

  • Musang Sulawesi


Musang sulawesi menjadi salah satu hewan khas pulau Sulawesi yang dikenal misterius. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang cukup sulit dijumpai secara langsung di alam.


Hewan dengan nama lain Macrogalidia musschenbroekii atau Sulawesi Palm Civet dikenal sangat sensitif dengan kehadiran manusia. Hewan ini merupakan hewan nokturnal dan sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pohon.


Hewan ini pernah dijumpai melalui sebuah kamera di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone [TNBNW] yang wilayahnya berada di Gorontalo dan Bolaang Mongondow, serta di kawasan Cagar Alam Tangkoko, Bitung, Sulawesi Utara.


Status hewan ini menurut IUCN adalah rentan punah. Hal ini dikarenakan populasi hutan primer yang menurun.


Bagaimana detikers? Beragam dan menarik sekali bukan hewan khas pulau Sulawesi?


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads