Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Terdapat 7 buah prasasti yang menerangkan tentang keberadaan Kerajaan Tarumanegara. Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tema Sejarah SMP Kelas VII oleh Prawoto, berikut prasasti kerajaan Tarumanegara:
1. Prasasti Ciareteun
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prasasti Ciareteun ditemukan di Ciampea, Bogor. Terdapat ukiran laba-laba dan tapak kaki serta puisi yang ditulis dengan huruf Palawa dan bahasa Sanskerta. Puisi tersebut berbunyi "Kedua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yang gagah berani yang masyur Purnawarman penguasa Tarumanagara."
2. Prasasti Pasir Koleangkak
Prasasti Pasir Koleangkak ditemukan di pekebunan Jambu yang berjarak 30 km sebelah barat kota Bogor. Prasasti ini juga dikenal dengan Prasasti Jambu. Prasasti Jambu berisikan sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian Raja Purnawarman.
Berikut tulisan yang terdapat dalam prasasti tersebut: "Yang termasyur serta setia kepada tugasnya ialah raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma serta baju perisainya tidak dapat tembus oleh panah musuh-musuhnya, kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil menghancurkan benteng musuh, yang selalu menghadiahkan jamuan keberanian (kepada mereka yang setia kepadanya), tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya."
3. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Kebon Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir, Cibungbulang. Prasasti ini berisikan adanya dua kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawati, yakni gajah kendaraan Dewa Wisnu.
4. Prasasti Tugu, ditemukan di daerah Tugu, Jakarta.
5. Prasasti Pasir Awi, ditemukan di daerah Pasir Awi, Bogor.
6. Prasasti Muara Cianten, ditemukan di daerah Bogor.
7. Prasasti Cidanghiang atau Lebak
Prasasti Cidanghiang atau Lebak ditemukan di kampung Lebak, di pinggir Sungai Cidanghiang, Padeglang, Banten. Corak tulisannya mirip dengan prasasti Tugu dan berisikan pujian terhadap kebesaran dan keagungan Raja Purnawarman. Berikut isi rasasti Cidanghiang: "Inilah tanda keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja."
Menurut catatan seorang penjelajah China bernama Fa Hien pada abad ke-5 M, perekonomian penduduk Kerajaan Tarumanegara berasal dari pertanian, peternakan, perburuan binatang, dan perdagangan cula badak, kulit penyu, dan perak.
(kri/nwy)