Ini 20 Link Twibbon Hari Pramuka 14 Agustus dan Sejarahnya

Sejarah lengkap Pramuka memperingati Hari Pramuka

A. Sejarah Pramuka mulai masuk ke Indonesia

Dalam buku Pemikiran dan Perilaku Politik Kiai Haji Ahmad Dahlan, gerakan kepanduan ini menyebar ke Belanda hingga ke Indonesia. Gerakan kepanduan di Hindia Belanda berdiri pada tahun 1912 di Jakarta.

Pada awalnya, gerakan tersebut bernama Nederlands Padvinders Vereeniging (NPV), kemudian pada 4 September 1917 berganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders-Vereeniging.

Gerakan tersebut adalah bagian dari kepanduan di Belanda yang bernama Nederlands Padvinders Organisatie (NPO). Oleh pribumi, gerakan kepanduan tersebut dicetuskan oleh A. A. Mangkunegara VII pada 1916 dan tanpa ada campur tangan Belanda. Gerakan ini disebut Javaansche Padvinders Organisatie (JPO).

JPO rupanya mendorong organisasi kepanduan lain di Indonesia. Beberapa di antaranya yang muncul adalah JJP (Jong Java Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), dan Padvinders Muhammadiyah yang akhirnya menjadi Hizbul Wathan atau HW.

B. Peran Pramuka dalam Sumpah Pemuda

KH Agus Salim mengubah istilah Padvendery dengan nama pandu atau kepanduan setelah dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda. Gerakan kepanduan ini juga berkontribusi pada Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Kemudian, tercetuslah sumpah pemuda sehingga kepanduan di Indonesia semakin tumbuh. Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, organisasi kepanduan seperti IPO, Pandu Kesultanan (PK), dan Pandu Pemuda Sumatra (PPS) bergabung menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) pada 1930.

Pada tahun berikutnya, 1931, berdirilah Persatuan Antar Pandu Indonesia (PAPI). Pada 1938, PAPI berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI).

C. Pelarangan semasa penjajahan Jepang

Pada masa kolonialisme Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang berkegiatan. Gerakan ini baru berlanjut setelah kemerdekaan Indonesia, di mana sejumlah tokohnya mengadakan pertemuan di Solo.

Berdasarkan hasil kongres 28 Desember 1945, dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Organisasi ini menjadi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia, sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A tanggal 1 Februari 1947.

D. Perkembangan organisasi kepanduan pasca kemerdekaan

Dilansir dari Panduan Resmi Pramuka, saat itu Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan mengganti keputusan Nomor 93/Bhg.A dengan Keputusan Nomor 23441/Kab karena banyak muncul organisasi kepanduan.

Keputusan tersebut memungkinkan organisasi kepanduan lain berdiri, tidak hanya Pandu Rakyat Indonesia. Sehingga muncuk pula Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) pada 16 September 1951 yang diterima menjadi anggota Organisasi Kepanduan Sedunia. IPINDO mewakili Indonesia dalam Far East Regional Scout Officer di tahun 1953.

Kemudian muncul lagi Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO) dan Kepanduan Putri Indonesia (PKPI) pada 1954. Keduanya kemudian melebur menjadi Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).

E. Peleburan organisasi kepanduan menjadi Pramuka

Tahun 1950 hingga 1960 menjadi penanda banyaknya organisasi kepanduan yang tumbuh di Indonesia. Sebanyak seratus organisasi kepanduan tergabung pada tiga federasi organisasi, yakni IPINDO, POPPINDO, dan PKPI.

Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberi amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka. Dia menyatakan pembubaran seluruh organisasi kepanduan dan menjadikannya dalam satu Gerakan Pramuka berlambang tunas kelapa. Gerakan Pramuka di Indonesia menjadi amat penting berdasarkan ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960.

Begitulah sejarah Hari Pramuka 14 Agustus dan link twibbon untuk memperingatinya. Selamat Hari Pramuka detikers!