.webp)
Mengawali karir dalam dunia data science seperti data analyst memang dibutuhkan ketekunan dalam mempelajari sejumlah kompetensinya. Pasalnya, hal ini akan berguna ketika seseorang mengalami masalah dan hendak mengambil keputusan yang tepat.
Seperti halnya yang dilakukan Fani Faradilah member DQLab yang kini sukses berkarir sebagai data analyst di PT Pentha Artha Impressi. Ia mengawali karirnya dengan menyibukkan diri dengan belajar data science.
"Awal pertama saya belajar data science learning path nya belajar dari DQLab," kata Fani dalam keterangan tertulis, Selasa (10/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain belajar, dia juga berpartisipasi pada sejumlah proyek data dengan berpartisipasi pada Program Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) hingga Professional Academy (PROA) Batch 1. Selama mengikuti program tersebut, Fani dilatih dengan beragam modul fundamental yang telah disiapkan.
"Yang paling membantu sih modul-modul fundamentalnya seperti SQL dan Python. Karena untuk menunjang karir di bidang data akan merujuk kembali ke fundamental tersebut," ungkapnya.
Selain Data Analyst Career Track DQLab, Fani juga turut serta pada Program Beasiswa DTS PROA bersama DQLab. Program ini merupakan pelatihan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam rangka meningkatkan kualitas para talenta digital.
Menurut Fani, program ini menjadi nilai tambah untuk meningkatkan kompetensi data. Sebab, ia bisa mendapatkan pelajaran baru dari sejumlah modul yang diberikan. Dia juga mengungkapkan, jika program ini menjadi berkesan karena ia bisa belajar dengan orang-orang baru yang sama-sama memiliki minat di bidang data.
"Yang paling berkesan di DTS kita bisa belajar bareng sama orang-orang yang mempunyai minat dan tujuan yg sama. Terus juga adanya mentor juga ngebantu kita buat setidaknya ngasih penjelasan terkait materi yang dikerjakan," jelasnya.
Fani menilai ketika memutuskan untuk belajar Data science secara mandiri manajemen waktu menjadi hal yang perlu diperhatikan. Ia juga menambahkan pentingnya mengenal diri sendiri untuk bisa belajar mandiri, kapan waktu yang paling nyaman untuk digunakan belajar.
"Terutama dalam kondisi seperti ini di mana semua serba online dan digital, DTS DQLab memberikan ruang yang fleksibel untuk eksplor belajar mandir. Agar tidak kehilangan semangat dalam belajar, berdasarkan pengalamannya belajar mandiri bisa kamu lakukan tidak lebih dari 2 jam dalam sehari," tuturnya.
"Atur waktu belajar untuk tambah ilmu baru paling tidak 1-2 jam sehari sudah cukup, yang penting komitmen untuk menyelesaikan pembelajarannya," imbuhnya.
Tips Penting Berkarir Jadi Data Analyst
Lebih lanjut, dia memberikan tips penting untuk bisa berkarir sebagai Data Analyst. Pertama, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan begitu, seseorang akan terdorong untuk selalu mencari hal baru yang bisa menambah pengetahuanmu, serta membantu pekerjaan menjadi lebih efektif dengan cara-cara baru yang kamu pelajari.
Kedua, meningkatkan business understanding. Hal ini pentin agar bisa menyesuaikan hasil analisa dengan aspek-aspek bisnis. Terakhir, belajar dan berlatih. Melalui inilah seseorang akan lebih mengingat ilmu yang dipelajari dan terbiasa dengan berbagai situasi permasalahan yang terjadi di industri.
"Terus latihan dari course-course untuk upgrade diri salah satunya mengikuti Program dari Kominfo yaitu Digital Talent Scholarship. Tentunya kerjain berbagai macam project atau permasalahan, karena semakin banyak kerjain berbagai macam problem semakin banyak belajar juga," jelasnya.
Sekadar informasi, semua orang dengan background pendidikan apapun baik IT maupun non IT memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mulai belajar data. Memasuki era digital yang kini di dominasi oleh data, DQLab dan Digital Talent Scholarship berkolaborasi untuk menciptakan generasi muda yang melek data agar siap menghadapi industri nyata.
(akd/ega)
