Menteri Penerangan era orde baru Harmoko meninggal pada Minggu (4/7/2021). Berpulangnya politisi senior ini menyisakan duka mendalam.
"Jujur, kami semua merasa kehilangan," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo dalam pesan pendek yang diterima detikcom.
Sosok mantan menteri yang punya nama lengkap Harmoko bin Asmoprawiro ini mungkin tak asing untuk masyarat. Suara dan sosoknya kerap mondar-mandir di televisi serta radio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas peran Harmoko lah setiap hari melalui RRI ada pengumuman harga kebutuhan pokok masyarakat. Harga cabe keriting, tomat bulet, dan berbagai kebutuhan lain tak dilewatkan dalam pengumuman Harmoko.
"Perjalanan hidupnya luar biasa. Di era beliaulah harga-harga kebutuhan pokok rakyat terkendali karena kerap diumumkan. Setiap hari tidak pernah terlewatkan," kata Bambang dalam rilisnya.
Pengumuman tersebut mencegah permainan dari spekulan harga. Karena, harga kebutuhan setiap hari di pasar diketahui masyarakat. Selisih yang terlalu besar atau kecil akan mudah diketahui publik.
Sosok Harmoko juga lekat dengan Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa (Kelompencapir). Kegiatan ini adalah pertemuan petani dan nelayan untuk bertukar ilmu, mulai dari budidaya hingga teknik pemasaran.
Selain jasanya pada masyarakat, sosok Harmoko juga dikenal sebagai pribadi tangguh. Sakit menahun tidak mengakibatkannya lalai dari kewajiban sebagai anggota partai dan masyarakat.
"Sepanjang yang saya ketahui Harmoko sudah sakit sejak beberapa tahun lalu. Namun masih kerap rajin hadir di acara-acara besar Golkar walaupun harus duduk di kursi roda," kata Bambang.
Dengan semangat hidup yang luar biasa, Harmoko adalah guru sekaligus panutan banyak kader partai Golkar. Selamat jalan Harmoko!
Profil Harmoko:
1. Lahir: Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939
2. Meninggal: Jakarta, 4 Juli 2021 di RSPAD Gatot Subroto
3. Jabatan:
- Menteri Penerangan Indonesia pada masa Orde Baru
- Ketua MPR pada masa pemerintahan Presiden ke-7 RI BJ Habibie.
(row/erd)