Perjalanan Dalang Setan Ki Manteb Sudarsono, sang Empu Paripurna dari ISI Solo

ADVERTISEMENT

Perjalanan Dalang Setan Ki Manteb Sudarsono, sang Empu Paripurna dari ISI Solo

Kristina - detikEdu
Jumat, 02 Jul 2021 18:46 WIB
Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk untuk menyambut tahun baru digelar di TMII, Jakarta. Begini aksi dalang Ki Manteb Sudarsono.
Ki Manteb Sudarsono dalang legendaris yang jadi empu di ISI Solo (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta -

Dalang kondang Ki Manteb Sudarsono turut berkiprah di dunia pendidikan. Dia diangkat sebagai empu sekaligus pengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Sosok dalang kenamaan ini sudah tidak asing lagi di kalangan sivitas akademika ISI Surakarta. Di sana, Ki Manteb diangkat sebagai Empu Paripurna. Empu Paripurna adalah tingkatan tertinggi dari tiga kategori penetapan empu.

"Ada tiga kategori bagi sosok mumpuni di bidangnya yang diangkat sebagai empu oleh ISI Surakarta. Empu muda, empu madya, empu paripurna. Pak Manteb diangkat sebagai empu paripurna karena menurut kami, kemampuannya memang sudah paripurna," ujar Humas ISI Surakarta, Esha Karwirnarno kepada detikcom beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan Peraturan Rektor ISI Surakarta Nomor 4912/IT6.1/PP/2015 tentang Tata Cara Pemberian Gelar Empu ISI Surakarta, Empu Paripurna adalah empu yang dipandang memiliki kompetensi praktis dan produktif di bidang seni tertentu setara dengan kompetensi dosen dengan jabatan akademik Guru Besar/ Profesor.

Empu Paripurna dapat diberi wewenang dan tanggung jawab untuk membantu mengajar dan menguji mahasiswa dalam program studi doktor terapan dan doktor. Selaras dengan itu, Ki Manteb diberi kewenangan untuk menjadi dosen luar biasa jurusan Seni Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan.

ADVERTISEMENT

Darah seni nampaknya sudah mengalir sejak kecil pada diri Ki Manteb Sudarsono. Saat mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat (setara Sekolah Dasar), pada mata pelajaran Seni Budaya, Ki Manteb selalu mendapat nilai memuaskan.

"Kalau saya cerita tentang wayang dan menyanyikan tembang Jawa, nilai saya bagus. Ya dalang itu sudah mendarah daging dalam diri saya, sudah 'nempak' gitu," kata Ki Manteb seperti diberitakan CNN Indonesia.

Begitu tamat dari Sekolah Rakyat, dalang yang lahir di Palur, Sukoharjo ini melanjutkan ke Sekolah Teknik (setara Sekolah Menengah Pertama). Kemudian, melanjutkan ke Sekolah Teknik Menengah yakni setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Gerakan September Tiga Puluh (Gestapu) 1965 membuat sekolahnya dibubarkan. Alhasil, Ki Manteb Sudarsono harus berhenti sekolah. Dia kemudian memantapkan diri untuk menjadi pedalang.

Kemampuan mendalang sudah dimilikinya sejak berusia 8 tahun. Dia belajar ilmu pedalangan dari sang ayah, Ki Brahim Hardjowidjojo atau yang akrab disapa Ki Hardjo. Ki Manteb menekuni bidang pewayangan lengkap dengan instrumen gamelannya.

Selain berguru kepada sang ayah, Ki Manteb turut berguru pada Ki Narto Sabdo dan Ki Sudarman Gondodarsono. Keduanya adalah dalang legendaris. Hingga ia handal menggerakkan wayang atau disebut 'sabetan'.

Kecepatan tangan yang luar biasa dalam teknik sabet wayang membuat Ki Manteb Sudarsono kemudian mendapatkan gelar "dalang setan". Diberitakan sebelumnya, Ki Manteb tutup usia pagi ini, Jumat (2/7/2021) dalam kondisi positif terpapar virus Corona.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads