Salah satu sifat wajib rasul yang patut diteladani adalah amanah. Orang yang amanah akan mendapat kepercayaan dari orang lain. Apa arti amanah?
Dikutip dari Seri Khotbah Jumat: Islam untuk Pemerintahan yang Bersih dari Arief Subhan dkk, amanah terdiri dari huruf alif, mim, nun. Artinya adalah keadaan damai, selamat, dan aman.
Secara bahasa, amanah diartikan sebagai kepercayaan, loyalitas, kejujuran, dan integritas. Kata amanah juga memiliki kesamaan makna dengan iman, aman, dan amin. Seluruh kata tersebut berkaitan dengan kepercayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menjaga Amanah |
Buku tersebut juga menjelaskan, arti amanah adalah dapat dipercaya dalam mengerjakan urusan. Amanah disebut sebagai sifat dan akhlak utama Rasulullah. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 58,
۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
Arab latin: Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha kāna samī'am baṣīrā
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa: 58)
Hadits riwayat Ahmad juga menjelaskan, iman seseorang tidak sempurna apabila tidak amanah.
لاَ إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ، وَلاَدِيْنَ لِمَنْ لاَعَهْدَلَهُ
Rasulullah bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama seseorang yang tidak menunaikan janji." (HR Ahmad).
Perilaku dan arti amanah dapat diterapkan di kehidupan masyarakat. Seperti dalam organisasi, bisnis, dan hubungan sesama manusia lainnya.
Lawan sifat amanah adalah khianat. Diterangkan dalam Kitab Taisirul Khalaq dari Hasan Mas'udi yang diterjemahkan Zauton, khianat adalah menyisihkan sesuatu yang hak dengan merusak perjanjian.
Larangan berkhianat terdapat dalam QS. Al Anfal ayat 27 sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā takhụnullāha war-rasụla wa takhụnū amānātikum wa antum ta'lamụn
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."
Berkhianat mendatangkan banyak kerugian, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Berikut kerugiannya:
1. Orang yang berkhianat akan tertimpa sifat tercela.
2. Mengurangi ketaatan dalam agama.
3. Tidak memiliki cita-cita yang tinggi.
4. Hilangnya kepedulian dari masyarakat akibat selalu berbuat buruk kepada mereka.
5. Apabila melakukan hal yang bertentangan dengan norma di masyarakat, akan mendapatkan hukuman.
6. Akan menerima kutukan dan siksaan dari Allah karena enggan memelihara sesuatu yang diperintahkanNya (amanatNya).
Sahabat hikmah, semoga kita termasuk orang-orang yang bisa menjaga perilaku dan arti amanah.
(row/row)