Sunan Giri merupakan putra dari Syekh Maulana Ishaq. Ibunya bernama Dewi Sekardadu, putri Prabu Menak Sembuyu yang tak lain adalah Raja Blambangan.
Sunan Giri juga dikenal dengan nama Raden Paku, Muhammad Ainul Yaqin, Joko Samudro, dan Sultan Abdul Faqih. Ada sejarah tersendiri untuk setiap nama yang dimilikinya. Salah satunya asal-usul Joko Samudro.
Dikisahkan pada saat masih bayi Sunan Giri pernah mengalami masa pembuangan oleh kakeknya, Prabu Menak Sembuyu. Seperti dikutip dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam, Prabu Menak Sembuyu merasa iri atas keberhasilan menantunya (Syekh Maulana Ishaq) dalam menyebar agama Islam di Blambangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syekh Maulana Ishaq memutuskan untuk kembali ke tempat asalnya, Aceh karena keberadaannya terancam. Pada saat itu Sunan Giri masih berada dalam kandungan. Setelah lahir, Prabu Menak Sembuyu melampiaskan keiriannya kepada cucunya sendiri. Ia memasukkan Sunan Giri ke peti lalu membuangnya ke laut.
Saat berada di laut, Sunan Giri ditemukan oleh seorang saudagar kaya yang tengah berlayar, Nyai Ageng Pinatih namanya. Kemudian ia dijadikan anak angkat. Karena bayinya ditemukan di laut akhirnya ia diberi nama Joko Samudro oleh Nyai Ageng Pinatih.
Pada usia 11 tahun, Sunan Giri diantarkan oleh ibu angkatnya ke sebuah pesantren untuk berguru kepada Sunan Ampel di Ampeldenta, Surabaya. Di sanalah ia mendapatkan banyak ilmu dari gurunya.
Diceritakan dalam buku yang sama, Sunan Giri sempat diminta meneruskan usaha ibu angkatnya untuk berdagang. Namun, ia lebih memilih untuk menyebarkan agama Islam dan mendirikan pondok pesantren.
Sunan Giri dikenal dengan gaya dakwah pesantren. Ia banyak mengajari santri-santrinya lewat permainan anak-anak. Permainan yang ia buat dan masih terkenal hingga saat ini antara lain Jelungan dan Cublak-cublak Suweng.
Klik halaman selanjutnya
Simak Video "Video: Bahlil Lahadalia Salat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar"
[Gambas:Video 20detik]