2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis yang tidak dapat atau sulit terurai dan busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai.
Contohnya seperti sisa sabun cuci, sampah kantong plastik, sisa kain yang sudah tidak dapat digunakan, limbah pabrik, limbah minyak, sampah botol plastik bekas minuman, dan sampah dari logam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Limbah B3
Ada limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Ini adalah jenis limbah yang dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan makhluk hidup akibat sifat-sifat senyawanya.
Sifat limbah B3 dalam pengelolaan sampah memang memerlukan penanganan khusus. Hal ini karena mengandung senyawa yang mudah meledak, beracun, berbahaya, bersifat mengiritasi, dan korosif.
Senyawa B3 antara lain logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn, serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol, dan lainnya.
Limbah B3 tak hanya dihasilkan oleh industri, tetapi bisa juga karena beberapa aktivitas rumah tangga.
Contohnya adalah di dapur: pembersih lantai, kompor gas, pembersih kaca, plastik, racun tikus, dan bubuk pembersih. Tempat cucian: deterjen, pembersih lantai, bahan pencelup, dan pembuka sumbat saluran air kotor.
Kamar mandi: aerosol, desinfektan, hair spray, pewarna rambut, pembersih toilet, dan medicated shampoo.
Kamar tidur: kamper, obat anti nyamuk, baterai, cat kuku, dan pembersih. Garasi dan gudang: oli dan aki mobil, minyak rem, pembersih karburator, cat dan tiner, lem, pembunuh tikus, semir sepatu, dan genteng asbes.
Lalu ruang tamu: pembersih karpet, pembersih lantai, pembersih perabotan, pembersih kaca, pengharum ruangan.
Taman: pupuk dan insektisida, dan ruang makan : bumbu dan obat.
Pengelompokan Limbah Berdasarkan Bentuk atau Wujud
Mengutip dari buku Prakarya Paket B Setara SMP/MTs kelas VIII dari Kemendikbud, kelompok ini dibagi menjadi tiga yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.
Pertama, limbah cair. Limbah ini adalah sisa dari hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cairan. Limbah cair dibagi lagi menjadi empat, yaitu limbah cair domestik, limbah cair industri, rembesan dan luapan, dan limbah air hujan.
Kedua, limbah padat. Sisa hasil kegiatan industri maupun aktivitas domestik yang berbentuk padat. Contoh dari limbah padat di antaranya kertas, plastik, serbuk besi, serbuk kayu, kain, dan lain-lain.
Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelompok, yaitu sampah organik mudah busuk, sampah organik dan anorganik tak membusuk, sampah abu, sampah bangkai binatang, sampah sapuan, dan sampah industri.
Terakhir, limbah gas yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami, udara mengandung unsur kimia seperti O2 , N2 , NO2 , CO2 , dan H2. Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami, akan menurunkan kualitas udara dan mengganggu kesehatan.
Setelah mengetahui pengertian, karakteristik, dan jenis-jenis limbah, apakah detikers sudah lebih waspada mengenai dampaknya? Jangan lupa untuk mendukung pengelolaan limbah ya.
(nwy/nwy)