Kisah Nabi Harun sebagai Juru Bicara dan Teman Dakwah Nabi Musa

ADVERTISEMENT

Kisah 25 Nabi

Kisah Nabi Harun sebagai Juru Bicara dan Teman Dakwah Nabi Musa

Kristina - detikEdu
Selasa, 20 Apr 2021 03:30 WIB
Kisah nabi
Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo
Jakarta -

Nabi Harun AS adalah saudara nabi Musa AS. Ia merupakan juru bicara adiknya dan menjadi teman setia selama berdakwah.

Dikisahkan bahwa Nabi Musa AS tidak begitu fasih dalam berbicara. Ia memiliki kakak yang lebih fasih daripadanya, Nabi Harun AS. Maka dari itu, Nabi Musa AS berdoa kepada Allah untuk menjadikan Harun AS sebagai temannya dalam berdakwah.

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Qashsash ayat 34,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَأَخِى هَٰرُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّى لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِىَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِىٓ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ

Artinya: "Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku. Sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku."

ADVERTISEMENT

Permintaan Nabi Musa AS tersebut juga diceritakan dalam Surat Thaha ayat 29-33.

وَٱجْعَل لِّى وَزِيرًا مِّنْ أَهْلِى (29) هَٰرُونَ أَخِى (30) ٱشْدُدْ بِهِۦٓ أَزْرِى (31) وَأَشْرِكْهُ فِىٓ أَمْرِى (32) كَىْ إِنَّكَ كُنتَ بِنَا بَصِيرًا (33) نُسَبِّحَكَ كَثِيرًا

Artinya: "Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau," (Q.S Thaha: 29-33).

Doa Nabi Musa AS tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat Thaha ayat 36:

قَالَ قَدْ أُوتِيتَ سُؤْلَكَ يَٰمُوسَىٰ

Artinya: "Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa."

Dalam Al Quran nama Nabi Harun AS disebut bersamaan dengan Nabi Musa AS. Keduanya merupakan dua nabi yang selalu bersama dalam menjalankan tugas dakwahnya.

Rizem Aizid dalam bukunya yang berjudul Sejarah Terlengkap 25 Nabi menceritakan pada suatu ketika Nabi Harun AS mendampingi Nabi Musa AS menemui Firaun untuk meminta melepaskan kaum Bani Israil dari perbudakan.

Nabi Harun AS mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan mereka kepada Firaun dengan lemah lembut. Perkataannya juga sangat jelas.

Tidak heran bila dia sering disebut juru bicara Nabi Musa AS. Hingga akhirnya mereka berhasil membawa Bani Israil keluar dari Mesir.

Dikisahkan ketika mereka tiba di sekitar Gunung Sinai, Nabi Musa AS mendapat perintah untuk menemui Allah SWT di puncak Gunung Sinai. Ia lalu menugaskan kakaknya, Harun AS untuk menjaga kaum Bani Israil.

Pada saat Nabi Harun AS mendatangi kaum Bani Israil, mereka (Bani Israil) justru tidak mempercayai Nabi Harun AS. Mereka menganggap hanya Nabi Musa AS-lah yang patut dipercayai.

Momen itu dimanfaatkan oleh salah seorang penyihir Mesir yang bernama Samiri. Ia mendatangi Bani Israil dengan membawa patung sapi emas yang terlihat nampak hidup. Tidak lain karena kekuatan sihirnya.

Setelah mendapat terpaan tipu daya dari Samiri, akhirnya kaum Bani Israil kembali menyembah berhala. Nabi Harun AS berkata kepada mereka sebagaimana difirmankan dalam Q.S Thaha ayat 90,

وَلَقَدْ قَالَ لَهُمْ هَٰرُونُ مِن قَبْلُ يَٰقَوْمِ إِنَّمَا فُتِنتُم بِهِۦ ۖ وَإِنَّ رَبَّكُمُ ٱلرَّحْمَٰنُ فَٱتَّبِعُونِى وَأَطِيعُوٓا۟ أَمْرِى

Artinya: "Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. Itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku."

Kaum Bani Israil tidak menghiraukan perkataan Nabi Harun AS dan tetap akan menyembah patung sapi buatan Samiri hingga Nabi Musa AS datang kembali kepada mereka. Sebagaimana dikatakan dalam Q.S Thaha ayat 91:

قَالُوا۟ لَن نَّبْرَحَ عَلَيْهِ عَٰكِفِينَ حَتَّىٰ يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَىٰ

Artinya: "Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami."

Hingga ketika Nabi Musa AS selesai dari tugasnya, ia kembali menemui Bani Israil dan mendapati kaumnya kembali menyembah berhala buatan Samiri.

Klik halaman selanjutnya

Nabi Harun AS pun menceritakan semua yang terjadi. Akhirnya berkatalah Nabi Musa AS mengusir Samiri sebagaimana diceritakan dalam Q.S Thaha ayat 97,

قَالَ فَٱذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِى ٱلْحَيَوٰةِ أَن تَقُولَ لَا مِسَاسَ ۖ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَّن تُخْلَفَهُۥ ۖ وَٱنظُرْ إِلَىٰٓ إِلَٰهِكَ ٱلَّذِى ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا ۖ لَّنُحَرِّقَنَّهُۥ ثُمَّ لَنَنسِفَنَّهُۥ فِى ٱلْيَمِّ نَسْفًا

Artinya: "Berkata Musa: "Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menyentuh (aku)". Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah Tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan)."

Keteladanan yang dapat dipetik dari kisah nabi Harun AS adalah kesabarannya dalam menghadapi kaum Bani Israil yang tidak mempercayainya. Bahkan ia mengalah untuk tidak berdebat agar menjaga kaum itu tetap utuh hingga adiknya kembali.



Simak Video "Video: Bahlil Lahadalia Salat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads