Allah SWT memiliki nama-nama mulia berdasarkan sifat-Nya yang disebut Asmaul Husna. Al Mumit merupakan salah satu Asmaul Husna yang memiliki arti Yang Maha Mematikan.
Allah SWT mengatur seluruh alam semesta beserta isinya. Dia yang berkuasa atas kehidupan dan kematian setiap makhluk sesuai kehendak-Nya. Dialah Sang Pencipta dan Penghancur alam semesta.
لْمُمِيتُ
Al Mumit = Yang Maha Mematikan
Atas kehendak-Nya terhadap kematian setiap makhluk di bumi, Dia memiliki nama Al Mumit.
Baca juga: Arti Al Wahhab dalam Asmaul Husna |
Allah berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 156 sebagai berikut,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقَالُوا۟ لِإِخْوَٰنِهِمْ إِذَا ضَرَبُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ أَوْ كَانُوا۟ غُزًّى لَّوْ كَانُوا۟ عِندَنَا مَا مَاتُوا۟ وَمَا قُتِلُوا۟ لِيَجْعَلَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ حَسْرَةً فِى قُلُوبِهِمْ ۗ وَٱللَّهُ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Arab-latin: yā ayyuhallażīna āmanụ lā takụnụ kallażīna kafarụ wa qālụ li`ikhwānihim iżā ḍarabụ fil-arḍi au kānụ guzzal lau kānụ 'indanā mā mātụ wa mā qutilụ, liyaj'alallāhu żālika ḥasratan fī qulụbihim, wallāhu yuḥyī wa yumīt, wallāhu bimā ta'malụna baṣīr
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh". Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan."
Kekuasaan Allah SWT meliputi kerajaan langit dan bumi. Seperti dijelaskan dalam firmannya pada Surat Hadid Ayat 2,
لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Arab-latin: lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, yuḥyī wa yumīt, wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya: "Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Kematian seseorang juga sudah dituliskan dengan jelas dalam Al Quran. Setiap yang bernyawa pasti mati. Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali Imrat ayat 185 sebagai berikut,
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Arab latin: kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr
Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."
Sahabat hikmah, itu tadi Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT. Untuk meneladani Al Mumit bisa dilakukan dengan cara senantiasa berada di jalan yang lurus. Menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Baca juga: Arti Al-Qayyum dalam Asmaul Husna |
Simak Video "Pesona Keindahan Kota Semarang dari Menara Asmaul Husna Masjid Agung Jawa Tengah"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)