Zirkon adalah batu mineral dengan beberapa macam warna. Zirkon memiliki rumus kimia ZrSiO4, bobot 4-4,8 dengan kekerasan 7-7,5 dan memiliki kemampuan mendispersikan cahaya sehingga kelihatan berkilauan yang tak kalah dengan kilauan intan.
Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon/zirkonium silika (ZrO2.SiO2) dan baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO2). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa dengan hafnium.
Dilansir dalam dbpedia.cs.ui.ac.id, umumnya zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan dan unsur lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi seperti putih bening hingga kuning, kehijauan cokelat kemerahan, kuning kecokelatan dan gelap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zirkon diketahui sebagai bahan baku untuk keramik dan komponen elektronik. Akan tetapi, zirkon juga digunakan dalam pembuatan selongsong pembangkit listrik tenaga nuklir. Selongsong adalah semacam tabung untuk diisi bahan bakar uranium.
Dalam Zixron Industry Association, zikron sudah ada di kerak bumi setelah pembentukannya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Zirkon juga memainkan peran penting dalam penanggalan radiometrik batuan kuno. Karena urianium yang tertangkap bertindak sebagai jam yang dapat diandalkan di dalam zirkon.
Zirkon banyak terdapat di Indonesia, Sri Lanka, Australia, Norwegia, Pegunungan Ural, Kanada, Brasil dan India.
Zirkon Ditahan Kementerian ESDM
Sebanyak 200 ton zirkon siap ekspor ke China ditahan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang (04/04/2021) karena diduga mengandung mineral ikutan lainnya seperti monazite dan ilmenite.