Studi: Menulis Pakai Tangan Lebih Baik untuk Kemampuan Otak Dibanding Mengetik

ADVERTISEMENT

Studi: Menulis Pakai Tangan Lebih Baik untuk Kemampuan Otak Dibanding Mengetik

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 09 Mei 2024 16:00 WIB
ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis pakai tangan. Foto: iStockphoto
Jakarta -

Saat ini banyak cara untuk menuangkan ide di kepala seperti dengan cara mengetiknya di handphone atau laptop. Namun, sebuah studi mengungkap bahwa menulis dengan tangan baik untuk meningkatkan kemampuan otak.

Hal tersebut dijelaskan dalam jurnal penelitian berjudul "Handwriting but not typewriting leads to widespread brain connectivity: a high-density EEG study with implications for the classroom" oleh FR Van der Weel dan Audrey LH Van der Meer, peneliti psikologi di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia.

"Temuan kami menunjukkan bahwa pola spatiotemporal dari informasi visual dan proprioseptif yang diperoleh melalui gerakan tangan yang dikontrol secara tepat saat menggunakan pena, berkontribusi besar terhadap pola konektivitas otak yang mendorong pembelajaran," kata peneliti dalam tulisannya, dikutip dari Popular Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menulis dengan Tangan Tingkatkan Konektivitas Otak

Dalam membuktikannya, para peneliti mengajak 36 siswa sebagai partisipan. Mereka dipilih secara acak dan diminta menulis memakai stylus pen dan keyboard.

ADVERTISEMENT

Selama menulis, kepala mereka dipasangkan 256 rangkaian sensor. Peneliti mengamati bagaimana konektivitas antara kedua sisi otak yang dapat menunjukkan aktivitas memori.

Partisipan diminta hanya menggunakan jari telunjuk kanannya untuk mengetik agar mencegah efek persilangan yang tidak diinginkan antara kedua belahan otak.

Menurut para peneliti, tulisan tangan memerlukan kontrol motorik halus pada jari, dan memaksa seseorang untuk memperhatikan apa yang mereka lakukan. Sedangkan saat mengetik, seseorang hanya butuh gerakan mekanis dan berulang-ulang.

"Hasil kami menunjukkan bahwa setiap kali gerakan tulisan tangan dimasukkan sebagai strategi pembelajaran, lebih banyak bagian otak yang terstimulasi, sehingga menghasilkan pembentukan konektivitas jaringan saraf yang lebih kompleks," jelas peneliti.

Mengetik Tak Aktifkan Konektivitas Otak

Gerakan mengetik tidak mengaktifkan jaringan konektivitas. Sementara selama menulis dengan tangan, ada gerakan yang menimbulkan perintah motorik.

"Karena peningkatan konektivitas di otak hanya diamati ketika menulis dengan tangan dan bukan ketika hanya menekan tombol pada keyboard, temuan kami dapat dianggap sebagai bukti bahwa tulisan tangan mendorong pembelajaran," jelas peneliti.

Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh temuan pada tahun 2017 yang menunjukkan bahwa menggambar dengan tangan menyebabkan lebih banyak aktivitas dan melibatkan area otak yang lebih luas dibandingkan mengetik di keyboard.

Atas temuan ini, peneliti mengimbau untuk mengajarkan anak menulis dengan tangan baik di atas kertas atau tablet menggunakan stylus pen. Namun, manfaat ini tak bisa dijadikan alasan seseorang menolak keberadaan teknologi.

"Kami mengimbau agar anak-anak, sejak usia dini, harus dibiasakan dengan aktivitas menulis tangan di sekolah untuk membangun pola konektivitas saraf yang memberikan kondisi optimal bagi otak untuk belajar," kata peneliti.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads