Tips Menghindari Penipuan Beasiswa Palsu di Media Sosial

ADVERTISEMENT

Tips Menghindari Penipuan Beasiswa Palsu di Media Sosial

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 17 Jun 2025 10:00 WIB
kutips
Tips menghindari penipuan beasiswa palsu, cek di sini! Foto: 20Detik
Jakarta -

Mimpi untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi melalui beasiswa pada masa kini menjadi suatu hal yang mudah tetapi susah. Mengapa?

Pada dasarnya begitu banyak peluang untuk melamar beasiswa. Mengingat sekarang sudah informasi beasiswa bisa ditemukan dengan mudah, termasuk lewat media sosial.

Namun, begitu banyak pula penipuan yang dilakukan oknum-oknum mengatasnamakan sebuah beasiswa. Penipu beasiswa sering kali mengincar mahasiswa yang sangat menginginkan bantuan keuangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka tak ragu memberikan janji-janji yang biasanya terdengar sangat meyakinkan untuk menjadi nyata. Berbagai praktik penipu beasiswa pada dasarnya bisa dihindari lo detikers.

Dikutip dari laman Tiffin University dan Kansas State University, berikut informasinya.

ADVERTISEMENT

Tips Menghindari Penipuan Beasiswa Palsu

Dengan mengetahui cara menghindari penipuan beasiswa, detikers bisa menghemat waktu, uang dan risiko lainnya. Adapun tipsnya yakni:

1. Lewat Sumber Terpercaya

Pastikan sumber informasi dari mana beasiswa itu didapatkan. Bila melalui media sosial, pastikan lembaga yang memberinya sudah terverifikasi dan memiliki rekam jejak yang baik.

Jangan ragu minta bantuan ke bagian administrasi sekolah/kampus untuk mencari tahu apakah benar ada beasiswa tersebut. Pencarian informasi juga bisa melalui website yang memiliki basis data dengan reputasi baik, seperti Fastweb, Scholarship.com, dan College Board.

2. Riset

Jika suatu beasiswa tampak mencurigakan, carilah ulasan atau peringatan penipuan di internet mengenai bantuan tersebut.

3. Jangan Pernah Keluarkan Uang!

Jangan pernah membayar untuk mencari informasi atau mendaftar sebuah beasiswa. Informasi beasiswa seharusnya gratis dan dapat diakses oleh semua siswa.

4. Verifikasi Organisasi

Carilah situs web profesional terkait organisasi/lembaga yang mengeluarkan beasiswa tersebut. Sebelum mendaftar calon awardee perlu mengetahui segala informasi kontak yang sah hingga riwayat penerima sebelumnya.

5. Bermain Logika

Jika suatu informasi terasa aneh atau terlalu bagus menjadi kenyataan, kamu perlu mengeceknya berkali-kali. Gunakan akal sehat dan percayalah pada instingmu!

Tanda Penipuan Beasiswa Palsu

Penipuan beasiswa cenderung memiliki karakteristik atau tanda yang sama. Berikut daftarnya menurut Kansas State University, Amerika Serikat:

1. Punya Biaya Pendaftaran

Waspadalah bila beasiswa meminta biaya pendaftaran, meski murah. Sebagian besar sponsor beasiswa yang sah tidak mensyaratkan biaya pendaftaran.

2. Biaya Lainnya

Satu kata kunci yang perlu diingat adalah beasiswa tidak mengharuskan penerima mengeluarkan biaya sepeserpun. Jika detikers harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan informasi, mengajukan beasiswa, itu bisa dipastikan penipuan.

3. Dijamin Dapat Beasiswa

Tidak ada sponsor beasiswa sah yang akan menjamin seseorang mendapatkan bantuan. Waspada juga bila detikers dijamin menerima jumlah bantuan keuangan yang minimum.

Biasanya jaminan tersebut adalah program bantuan mahasiswa federal atau program pinjaman mahasiswa swasta. Tanpa perlu beasiswa, jaminan itu biasanya bisa diikuti semua orang.

4. Permintaan Informasi Pribadi Berlebihan

Jika ketika mendaftar detikers diminta memasukan nomor rekening bank, nomor kartu kredit, nomor jaminan sosial, dan dokumen lain yang tidak biasa, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Data itu memungkinkan penipu mengetahui nama bank untuk menarik uang dari rekeningmu.

5. Beasiswa Tidak Untuk Semua Orang

Sponsor beasiswa tidak akan memberikan bantuan kepada siswa hanya karena mereka hidup dan bernapas. Tetapi ada berbagai ketentuan yang harus dipenuhi dan sesuai dengan tujuan beasiswa.

6. Peluang yang Tidak Diminta

Sebagian besar sponsor beasiswa hanya akan menghubung awardee untuk meminta tanggapan atas pertanyaan sebelumnya. Jika detikers belum pernah mendengar organisasi atau lembaga penyelenggara beasiswa, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

7. Kesalahan Pengetikan dan Ejaan

Jika materi lamaran atau website remi mengandung kesalahan pengetikan dan ejaan, atau tidak memiliki tampilan yang profesional, bisa jadi itu penipuan.

8. Tekanan Waktu

Jika detikers harus merespons dengan cepat dan tidak mendengar hasilnya selama beberapa bulan, itu adalah penipuan. Penipu mungkin mengatakan bahwa hibah akan diberikan kepada mereka yang datang pertama.

Hal ini membuat penipu mendesak awardee untuk bertindak cepat. Termasuk memberikan sejumlah uang, dan ingat bila beasiswa tidak meminta uang dari awardee.

9. Pemberitahuan Melalui Telepon

Pengumuman beasiswa akan dilakukan secara tertulis melalui surat atau website, bukan telepon. Jika sponsor menelpon dan memberi selamat, mereka akan menindaklanjuti dengan surat melalui pos.

Jika panggilan telepon itu berujung meminta uang, jangan ragu untuk tutup telepon tersebut.

10. Tingkat Lolos Beasiswa Tinggi

Seluruh pendaftar beasiswa memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan bantuan. Jika lembaga mengklaim tingkat keberhasilan tinggi, mereka mungkin menghitung jumlah klien yang berhasil mendapatkan beasiswa dalam basis data.

Bukan sejumlah awardee yang menerima uang. Apabila detikers mendengar rayuan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar sebuah penipuan.

Demikianlah tips untuk menghindari penipuan beasiswa palsu di media sosial. Semoga bermanfaat detikers!




(det/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads