Kabar Baik, Ada Program Mentoring Beasiswa Luar Negeri untuk Santri Indonesia Timur!

ADVERTISEMENT

Kabar Baik, Ada Program Mentoring Beasiswa Luar Negeri untuk Santri Indonesia Timur!

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 06 Mei 2025 09:00 WIB
Ilustrasi beasiswa
Ilustrasi mentoring beasiswa. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen
Jakarta -

Nasaruddin Umar Office (NUO) meluncurkan NUO Scholarship Mentoring Program yang dirancang khusus untuk para santri dari kawasan Indonesia Timur. Program ini merupakan pendampingan beasiswa luar negeri.

Program tersebut bertujuan memberi akses informasi, pendampingan, dan konsultasi intensif untuk 30 peserta yang telah menyelesaikan S1 atau S2. Peserta semuanya berasal dari latar belakang santri serta mewakili keberagaman wilayah dan bidang studi di Indonesia timur, dengan perhatian pada keadilan gender.
Direktur Program NUO, Darul Ma'arif Asry menyebut program ini merupakan afirmasi strategis untuk mempercepat kualitas sumber daya manusia Indonesia timur, khususnya dari kalangan santri.

Masih ada banyak tantangan infrastruktur dan akses informasi di kawasan timur Indonesia. NUO bermaksud menjembatani kesenjangan ini dengan mempersiapkan para santri supaya dapat bersaing memperoleh beasiswa dari lembaga-lembaga bergengsi di luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minat para santri dalam melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri terus meningkat. Hal ini tampak melalui lebih dari 6.000 penerima Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag RI hingga 2025 .

"Namun, mayoritas dari mereka masih berasal dari Jawa dan Sumatera," kata Darul dalam sosialisasi NUO Scholarship Mentoring Program pada (28/3/2025).

ADVERTISEMENT

Mentor dari Penerima Beasiswa LPDP hingga Fulbright

Kegiatan mentoring ini digelar secara daring dengan menghadirkan mentor dari kalangan penerima beasiswa luar negeri, termasuk LPDP; Fulbright; Australia Awards; Chevening; Erasmus+; dan sebagainya.

Materi pembelajaran terdiri dari tiga kelas utama yakni:

1. Kelas persiapan bahasa: Melatih kemampuan listening, reading, speaking, dan writing untuk menghadapi IELTS, TOEFL, dan lainnya.

2. Kelas personal statement: Membimbing peserta dalam merancang narasi pribadi yang kuat serta sesuai dengan beasiswa tujuan yang tertulis dalam CV, motivation letter, atau personal statement.

3. Kelas proposal penelitian: Memberi konsultasi satu per satu tentang proposal riset, negara tujuan, dan kampus yang dituju.

Pendiri NUO, Prof Nasaruddin Umar menegaskan program ini tak sekadar persiapan teknis, melainkan juga membangun ideologi; penguasaan teknologi; dan spiritualitas.

"Anak-anak muda inilah yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa bahkan dunia. Maka dari itu, mereka perlu dipersiapkan secara holistik," ujarnya, dikutip dari keterangan yang diterima detikEdu pada Senin (5/5/2025).

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan dukungan.

"Program ini sangat sejalan dengan semangat LPDP untuk meningkatkan representasi penerima beasiswa dari wilayah Indonesia Timur," ungkapnya.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads