Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Nuffic Neso Indonesia meluncurkan program beasiswa bersama pada bidang prioritas pembangunan Indonesia dan bidang keahlian di Belanda.
Beasiswa ini diperuntukkan bagi warga negara Indonesia potensial dan memiliki bakat akademik untuk menempuh pendidikan program master di universitas terkemuka di Belanda.
Direktur Jenderal Dikti Nizam menyampaikan beasiswa akan diberikan pada bidang yang berkaitan dengan pengelolaan dan teknologi air, kewirausahan berkelanjutan dan ekonomi sirkular yang berfokus pada perikanan dan kelautan, serta ilmu dan teknologi perikanan dan kelautan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya kita perlu menambahkan dalam hal pertanian karena kita tahun Belanda adalah adalah ekportir teknologi hasil pertanian terbesar kedua di dunia. Kita perlu banyak belajar," ujar Nizam dalam penandatanganan 'Cooperation Agreement: Dikti-LPDP-StuNed Joint Scholarship Program' Senin (19/4/2021).
Selain itu, Nizam juga menyampaikan agar kerja sama tersebut melibatkan juga institusi perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga tidak hanya pengiriman mahasiswa Indonesia ke Belanda tetapi juga melibatkan dosen-dosen, para guru besar di Indonesia di dalam membimbing mahasiswa di Indonesia.
"Terakhir dengan semangat Kampus Merdeka-Merdeka Belajar ragam kerjasama Indonesia Belanda dalam hal pendidikan bisa ditingkatkan lebih luas sehingga lebih banyak interaksi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat," ujar Nizam.
Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto mengatakan salah satu keunggulan program beasiswa tersebut adalah berfokus pada bidang prioritas pembangunan Indonesia dan disesuaikan dengan keunggulan universitas yang dimiliki Belanda.
Baca juga: Begini Tips Cari Jurnal Ilmiah dengan Mudah |
"Indonesia adalah maritim terbesar di dunia yang potensi pengembangannya sangat besar untuk dikelola secara bisnis dan berkelanjutan. Sementara Belanda sangat berpengalaman dalam bidang tersebut," katanya.
Program kerja sama beasiswa ini akan dimulai pada tahun akademik 2021 untuk durasi studi sepanjang 1 atau 2 tahun. Beasiswa diberikan melalui skema co-funding antar pihak yang mencakup seluruh pendanaan terkait biaya studi/institusi di universitas Belanda.
Pendanaan tersebut meliputi biaya kursus bahasa dan akulturasi Belanda, biaya visa pelajar, biaya kuliah, asuransi kesehatan, materi studi, tunjangan skripsi, dan biaya pengelolaan ke universitas Belanda.
Di samping itu, para penerima program beasiswa kerja sama tersebut juga akan memperoleh tunjangan hidup bulanan, tiket keberangkatan dan kepulangan internasional, tunjangan kedatangan, dan manfaat lain yang relevan sebagaimana diatur dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku.
(pal/pal)