Alas Kedaton Kalah Saing dengan Objek Lain, Dikunjungi 65 Wisatawan Tiap Hari

Tabanan

Alas Kedaton Kalah Saing dengan Objek Lain, Dikunjungi 65 Wisatawan Tiap Hari

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Selasa, 17 Des 2024 08:55 WIB
Objek wisata DTW Alas Kedaton yang berada di Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. (Istimewa/DTW Alas Kedaton)
Foto: Objek wisata DTW Alas Kedaton yang berada di Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. (Istimewa/DTW Alas Kedaton)
Tabanan -

Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Kedaton, Tabanan, Bali, mencatat kunjungan wisatawan rendah pada 2024. Hanya 65 wisatawan yang berkunjung setiap harinya.

"Per harinya hanya 65 orang," ujar Koordinator Lapangan DTW Alas Kedaton I Gusti Bagus Suryawan di konfirmasi detikBali, Senin (16/12/2024).

Suryawan mengatakan sebelum COVID-19, kunjungan wisatawan mencapai 250 sampai 300 orang per hari. Ia menilai salah satu penyebab turunnya kunjungan wisatawan karena kurangnya promosi hingga kalah saing dengan objek wisata lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa juga karena banyaknya objek (wisata) baru yang mendominasi," ungkap Suryawan.

Menurut data yang detikBali himpun, kunjungan wisatawan pada Januari-November 2024 tercatat wisatawan asing dewasa hanya 18.750 orang dan 572 anak-anak. Sedangkan wisatawan domestik hanya 2.314 orang dewasa dan 180 anak-anak. Adapun kunjungan wisatawan lokal Bali hanya 4.681 orang. Mirisnya, kunjungan turis asing kurang dari 10 orang per harinya.

ADVERTISEMENT

Suryawan menyebut DTW Alas Kedaton berupaya untuk tetap eksis. Ia berharap kunjungan ke objek wisata yang mulai beroperasi pada 1991 itu kembali meningkat pada 2025.

"Kami sudah berupaya melakukan perbaikan dan peremajaan fisik," ungkapnya. Salah satunya yakni perluasan Jaba Pura (bagian luar pura) yang menjadi pusat aktivitas pengunjung.

Untuk makanan monyet di DTW Alas Kedaton yang menjadi ikon tempat wisata tersebut, masih bisa diatasi dari kontribusi tiket yang terjual. Adapun harga tiket Rp 30 ribu bagi turis asing dewasa dan Rp 20 ribu bagi turis asing anak-anak.

Sedangkan wisatawan domestik dewasa Rp 20 ribu dan anak-anak Rp 15 ribu. Untuk wisatawan lokal Bali Rp 10 ribu.

"Sampai saat ini, kami tidak ada masalah dengan makanan monyet termasuk biaya operasional lainnya. Masih terpenuhi dari biaya tiket masuk," pungkas Suryawan.




(nor/gsp)

Hide Ads