Bali Disebut Sangat Layak Sebagai Destinasi Unggulan Bagi Woman Solo Traveller

Bali Disebut Sangat Layak Sebagai Destinasi Unggulan Bagi Woman Solo Traveller

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 27 Apr 2024 22:08 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di Politeknik Pariwisata, Badung, Bali pada Sabtu (27/4/2024). (Zheerlin Larantika Djati Kusuma/detikBali)
Foto: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di Politeknik Pariwisata, Badung, Bali pada Sabtu (27/4/2024). (Zheerlin Larantika Djati Kusuma/detikBali)
Badung -

Pulau Dewata disebut sangat layak sebagai destinasi unggulan bagi woman solo traveller. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Sandi mengatakan dinas terkait harus memastikan Bali aman, nyaman, dan menyenangkan bagi woman solo traveller. Selain itu, dinas terkait juga harus memastikan dapat meng-counter setiap berita negatif tentang Bali.

"Beberapa destinasi di Indonesia sedang kami kembangkan, termasuk lima destinasi super prioritas ini juga sangat ramah bagi woman solo traveler," kata Sandiaga di Badung, Bali, Sabtu (27/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga berkeinginan mendorong desa-desa wisata untuk menjadi lokasi healing bagi woman solo traveller. Menurutnya, masyarakat akan turut berperan menjamin keselamatan woman solo traveler.

Di sisi lain, Sandi menjelaskan isu keamanan perempuan turut menjadi salah satu isu utama yang akan dibahas saat 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific. Bali terpilih sebagai lokasi event tersebut pada 2-4 Mei 2024.

Nantinya dibahas perihal upaya dalam menghadirkan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan. Bukan hanya bagi para pelaku pariwisata dari kaum perempuan, tapi juga bagi wisatawan perempuan.

Selain itu, juga akan dibahas terkait isu perempuan dalam ketenagakerjaan di sektor pariwisata yang telah mencapai 54 persen dan pendapatan yang masih di bawah 15 persen. "Masih ada perbedaan perlakuan kepada para perempuan yang bergerak di sektor pariwisata dari segi pendapatannya," terangnya.

Adapun manfaat dari perhelatan 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific, kata Sandi, pertama untuk menggerakkan ekonomi Bali. Kedua, menancapkan status Indonesia sebagai pemimpin dalam sustainable development goals.

"Ketiga adalah mengangkat Bali sebagai destinasi yang peduli terhadap isu-isu pemberdayaan perempuan. Kita sudah punya sejarah yang sangat luar biasa dan kalau kita lihat bahwa terobosan-terobosan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia juga diawali oleh peran perempuan," katanya.




(nor/nor)

Hide Ads