Mengenal Aneka Kebudayaan Nagekeo NTT, dari Tradisi hingga Tarian

Mengenal Aneka Kebudayaan Nagekeo NTT, dari Tradisi hingga Tarian

Anastasya Evlynda Berek - detikBali
Minggu, 11 Feb 2024 05:30 WIB
Tari Tea EkuΒ dariΒ Nagekeo,Β Nusa Tenggara Timur (NTT). (Tangkapan layar YoutubeΒ UPTD TAMAN BUDAYA NTT)
Tari Tea EkuΒ dariΒ Nagekeo,Β Nusa Tenggara Timur (NTT). (Tangkapan layar YoutubeΒ UPTD TAMAN BUDAYA NTT)
Nagekeo -

Nagekeo merupakan salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Pulau Flores. Terdapat berbagai kebudayaan yang menjadi citra bagi daerah ini dan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.

Kabupaten Nagekeo terbentuk sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2007. Kabupaten ini kemudian diresmikan pada 22 Mei 2007 dan menetapkan daerah Mbay sebagai ibu kota. Nagekeo terbilang masih muda karena merupakan pemekaran dari Kabupaten Ngada pada 2007.

Nagekeo terkenal dengan sebutan 'Tanah Mbotangu' yang konon katanya berasal dari kata 'mbo' yang berarti air dan 'tangu' yang artinya bersih. Sebutan ini sangat menggambarkan keindahan dan kebersihan masyarakat Nagekeo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak beberapa informasi tentang aneka kebudayaan Nagekeo, NTT, dari tradisi hingga tarian tradisionalnya berikut ini:

Tinju Adat (Etu)

Tinju adat atau yang biasa dikenal dengan sebutan 'Etu' merupakan salah satu kebudayaan dan kekayaan adat yang dimiliki masyarakat Nagekeo. Etu menjadi tradisi serta kearifan lokal masyarakat Nagekeo sebagai rasa syukur atas panen yang diperoleh.

ADVERTISEMENT

Kain Tenun

Masyarakat Nagekeo terkenal dengan keahliannya dalam membuat tenun ikat yang memiliki nilai jual tinggi. Tenun ikat Nagekeo dikenal dengan nama Dawo Nangge, Duka Wo'I, dan Hoba Nage.

Pembuatan kain tenun menggunakan proses ikat dan sulam dengan didominasi warna hitam, putih, dan merah. Warna pada kain tenun berisi motif bunga untuk perempuan dan belah ketupat bagi pria.

Secara umum, motif pada kain tenun Nagekeo menggambarkan kepercayaan dan kehidupan. Warna kuning pada kain tenun melambangkan kehangatan, hitam yang berarti kekuatan dan keberanian, serta merah yang bermakna keberuntungan dan kebahagiaan.

Rumah Adat

Terdapat beberapa bangunan adat di Nagekeo sebagai berikut.

- Kampung Adat Wajo, yang berada di Desa Wajo, Kecamatan Keo-Tengah, Kabupaten Nagekeo. Bangunan rumah adat di kampung ini memiliki arsitektur yang menarik dan unik.

- Kampung tradisional Kawa. Rumah adat ini sering disebut mirip bangunan di Desa Adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, NTT.

- Kampung Adat Nunu Ngongo, di dalamnya terdapat beberapa rumah adat dengan bahan utama bangunan menggunakan bambu

Tarian dan Musik

Beberapa tarian serta alat musik pengiring yang menjadi salah satu aspek kebudayaan di Nagekeo sebagai berikut.

- Tari Tea Eku. Tarian ini diperagakan oleh beberapa penari wanita yang menari menggunakan sapu tangan. Tarian Tea Eku sering ditampilkan dalam pesta adat dan acara budaya di Nagekeo. Musik yang mengiringi tarian ini biasanya berasal dari alat musik tradisional seperti gong dan gendang.

- Tarian Enagera. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional khas Nagekeo yang sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya, termasuk Festival Pantai Enagera.

- Tarian Dero. Tarian ini juga merupakan warisan luhur dari Nagekeo. Tarian Dero merupakan tarian tradisional yang khas dari daerah tersebut.

Demikian beberapa informasi mengenai kebudayaan di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads