Pemilik Pos Tak Resmi Air Terjun Sekumpul Minta Tetap Diizinkan Beroperasi

Buleleng

Pemilik Pos Tak Resmi Air Terjun Sekumpul Minta Tetap Diizinkan Beroperasi

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Kamis, 16 Nov 2023 21:45 WIB
Dispar bersama Satpol PP Buleleng sidak ke lokasi pos yang memalak wisatawan Rp 300 ribu jika ingin masuk ke DTW Air Terjun Sekumpul, Kamis (16/11/2023). (Made Wijaya Kusuma)
Foto: Dispar bersama Satpol PP Buleleng sidak ke lokasi pos yang memalak wisatawan Rp 300 ribu jika ingin masuk ke DTW Air Terjun Sekumpul, Kamis (16/11/2023). (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng menutup sementara empat pos atau konter tiket tidak resmi buntut wisatawan dipalak Rp 300 ribu ke Air Terjun Sekumpul, Buleleng, Bali. Salah satu pemilik pos di Desa Lemukih bernama I Made Yuliantara berharap agar tetap diizinkan beroperasi.

Alasannya dengan adanya pos miliknya itu banyak pemuda Lemukih yang akhirnya memiliki pekerjaan. Total ada 15 orang yang bekerja dengannya sebagai pemandu wisata (guide).

"Kami berharap ini ditindaklanjuti. Kalau memang konter itu perlu izin, tolong dibantu untuk pengurusan surat-suratnya," kata Yuliantara, Kamis (16/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuliantara mengaku sudah membuka konter tiket sejak 2014. Menurutnya harga yang ditawarkan tidak beda jauh dengan di Desa Sekumpul.

Ia pun berharap penertiban harga tidak hanya dilakukan di Desa Lemukih, tetapi juga di Desa Sekumpul. Karena menurutnya di sana juga ada beberapa pos yang menawarkan paket wisata sepertinya.

"Di sana (Sekumpul) Rp 250 ribu. Bedanya Rp 50 ribu. Kalau di sini ditutup apakah di sana (Sekumpul) juga ditutup? Karena mekanismenya sama dan ada tiga konter dan sama juga menjual paket," jelas ditemui detikBali seusai sidak, Kamis.

Yuliantara menjelaskan harga ratusan ribu itu tidak hanya untuk tiket saja. Melainkan juga menyediakan pemandu wisata, makan, minum, sewa ojek, serta bayaran untuk driver yang sudah membawa tamu ke sana.Yuliantara juga mengaku pihaknya tidak pernah memaksa jika wisatawan tidak mau mencoba paket wisata yang ditawarkan.

"Untuk harga itu tidak ada perbedaan. Yang membedakan itu tipe tamu. Yang high-class harga segitu tidak ada masalah. Tapi ketika ada tamu yang minim budget ada yang menawar, kami kan bersifat fleksibel untuk menjual pramuwisatanya," ungkap Yuliantara.

"Yang saya lihat itu tamu domestik. Kami tidak pernah menawarkan harga publish. Tergantung pada mereka mau ambil guide atau tidak. Kalau tidak ambil juga tidak apa-apa. Ini diwajibkan untuk tamu asing," jelas imbuhnya.

Yuliantara menegaskan pihaknya tidak memaksa wisatawan untuk membayar paket tersebut. Dia akan menawarkan paket viewpoint Rp 20 ribu dan tidak bisa melakukan aktivitas turun ke Air Terjun Sekumpul.

"Kami juga tidak memaksa dan kami tawarkan ke view point, seperti Desa Sekumpul," tandasnya.




(nor/gsp)

Hide Ads