Sejarah Istana Dalam Loka, Bukti Kejayaan Kesultanan Sumbawa

Sejarah Istana Dalam Loka, Bukti Kejayaan Kesultanan Sumbawa

ilham fikriansyah - detikBali
Rabu, 25 Okt 2023 08:15 WIB
Istana Dalam Loka
Foto: Wikimedia Commons
-

Berlibur ke Nusa Tenggara Barat (NTB) rasanya kurang lengkap jika tidak bermain ke sejumlah pantai yang indah. Namun, detikers juga bisa berwisata sambil menambah ilmu pengetahuan dengan berkunjung ke Istana Dalam Loka.

Adapun sejarah di balik Istana Dalam Loka yang menarik untuk dikulik. Penasaran seperti apa sejarah istana yang satu ini? Simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

Sejarah Istana Dalam Loka

Istana Dalam Loka tak hanya sekadar istana, namun turut menjadi saksi sejarah kejayaan Kesultanan Sumbawa di masa lampau. Mengutip buku Purna Pugar Istana Dalam Loka oleh Kemdikbud, istana ini dibangun pada tahun 1885 oleh sultan ke-16 dari Dinasti Dewa Dalam Bawa, yaitu Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum Istana Dalam Loka dibangun, Kerajaan Sumbawa sempat beberapa kali berganti istana, mulai dari Istana Gunung Setia, Istana Bala Balong, dan Istana Bala Sawo. Istana Dalam Kota dibangun setelah Istana Bala Sawo terbakar hangus akibat letusan obat bedil (mesiu).

Kata 'Dalam' pada penamaan Istana Dalam Kota memiliki arti yang sama dengan kompleks tempat tinggal raja atau keraton di Jawa, yang mana di dalamnya terdapat bangunan Bala Rea. Sedikit informasi, Bala Rea atau disebut Istana Tua Sumbawa dahulu dijadikan tempat tinggal dan pemerintahan Sultan Muhammad Jalaludin Syah III.

ADVERTISEMENT

Bangunan Bala Rea mengusung konsep rumah panggung yang ditopang dengan tiang penopang dari kayu jati sebanyak 99 tiang. Jumlah tiang tersebut diambil dari sifat Allah SWT atau Asma'ul Husna.

Untuk menuju ke dalam Istana Dalam Loka, pengunjung harus melalui 17 buah anak tangga. Nah, jumlah anak tangga tersebut dibuat sama seperti jumlah rakaat shalat lima waktu.

Istana Dalam Kota memiliki lahan yang begitu luas, yakni mencapai 904 meter persegi. Kompleks istana ini terdiri dari bangunan Bala Rea yang menghadap ke selatan, yakni ke arah Bukit Sampar yang merupakan tempat makam para leluhur.

Lalu di depannya terdapat alun-alun yang luas, kemudian di sebelah barat alun-alun terdapat masjid. Kemudian di sisi timur istana mengalir Sungai Brang Bara.

Alasan Bala Rea dibangun menghadap ke arah selatan karena dipercaya dapat memberikan suasana sejuk dan damai. Selain itu, arah mata angin selatan memiliki makna 'menatap masa lalu', maksudnya adalah seorang raja harus bijaksana dan adil dalam menyikapi hal-hal yang terjadi di masa lalu.

Pada tahun 1932, dibangunlah istana baru di dalam kompleks Istana Dalam Loka. Namun sejak 1954, bangunan istana tersebut sempat rusak dan akhirnya mulai ditinggalkan oleh penghuninya.

Lalu pada tahun 1979, Direktorat Jenderal Kebudayaan melakukan pemugaran terhadap Istana Dalam Loka. Hingga akhirnya pada 2 April 1993, Bupati Sumbawa saat itu meresmikan Istana Dalam Loka sebagai museum.

Sudut Ruangan di Dalam Istana Dalam Kota

Bangunan Bala Rea yang ada di dalam kompleks Istana Dalam Loka terdiri dari banyak ruangan. Fungsi ruangan tersebut yakni sebagai berikut:

  1. Lunyuk Agung, ruangan ini berfungsi sebagai tempat dilangsungkannya musyawarah, resepsi, dan kegiatan penting lainnya.
  2. Lunyuk Mas, ruangan khusus permaisuri hingga anggota keluarga kerajaan ketika menggelar acara adat.
  3. Ruang dalam sebelah barat, terdiri dari kamar-kamar yang memanjang dari selatan ke utara. Kamar ini dikhususkan untuk tempat istirahat Tuan Putri bersama dayang-dayangnya.
  4. Ruang dalam sebelah timur, terdiri dari empat kamar tidur yang dikhususkan untuk putra/putri raja yang telah berumah tangga.
  5. Ruang persidangan, selain digunakan sebagai ruang persidangan, saat malam hari ruangan ini berfungsi sebagai tempat tidur para dayang.
  6. Dapur.
  7. Kamar mandi.
  8. Bala Bule, ruangan ini terdiri dari dua lantai. Pada lantai pertama difungsikan sebagai tempat Putra Mahkota bermain, lalu lantai kedua dijadikan tempat tuan-tuan Putri menyaksikan pertunjukan yang berlangsung di lapangan istana (alun-alun).

Akses Menuju Istana Dalam Loka

Istana Dalam Loka terletak di Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Lokasinya yang berada di tengah-tengah kota membuat tempat wisata ini begitu mudah untuk dijangkau.

Dari pantauan Google Maps, jika detikers berangkat dari Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin, jarak tempuhnya hanya sekitar 3 km atau 10 menit dengan mengendarai mobil. Jika kamu berangkat dari Pasar Seketeng, cukup berjalan kaki sekitar 500 meter dan kamu sudah tiba di Istana Dalam Loka.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Istana Dalam Loka buka setiap Senin-Sabtu dari pukul 09.00-14.00 WITA. Disarankan untuk datang sebelum pukul 12.00 WITA, agar bisa meluangkan waktu lebih banyak untuk berjalan-jalan sembari menambah pengetahuan.

Harga tiket masuknya tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis. Namun, pengunjung boleh menyumbang uang seikhlasnya yang dimasukkan ke dalam kotak.

Kamu juga bisa menggunakan jasa tour guide selama berkeliling ke Istana Dalam Loka agar lebih paham mengenai sejarah istana tersebut.

Itu dia penjelasan mengenai sejarah Istana Dalam Loka beserta harga tiket masuk dan akses menuju ke istana. Semoga artikel ini dapat menambah informasi detikers.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads