5 Fakta Menarik Pura Goa Lawah Klungkung: Pura Utama-Aturan Berwisata

5 Fakta Menarik Pura Goa Lawah Klungkung: Pura Utama-Aturan Berwisata

Putu Krista - detikBali
Minggu, 18 Jun 2023 22:30 WIB
Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali. (Putu krista/detikBali)
Foto: Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali. (Putu krista/detikBali)
Klungkung -

Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Bali maupun wisatawan. Bagi masyarakat Bali, Pura Goa Lawah adalah satu tempat untuk kegiatan upacara, dalam rangkaian upacara ngaben.

Seusai pelaksanaan ngaben di seluruh Bali, umat Hindu wajib bersembahyang ke Pura Goa Lawah yang disebut dengan meajar-ajar. Maka, tak ayal pura ini setiap hari ramai dipadati umat yang berbaur dengan wisatawan yang ingin melihat keunikan dari pura dengan goa lawah (kelelawar).

Belakangan, Pura Goa Lawah mendapat sorotan dari para pelaku pariwisata karena pura ini satu-satunya pura yang masih boleh dimasuki wisatawan hingga ke utama mandala (tempat sembahyang umat). Namun, wisatawan yang masuk ke tempat suci pura wajib mendapat pengawasan ketat yang sejalan dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru bagi Wisatawan Mancanegara Selama Berada di Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinas Pariwisata Klungkung sempat merencanakan memasang kamera live yang bisa dilihat dari luar area pura tentang aktivitas yang ada di dalam area suci pura. Namun, hal tersebut tidak disetujui oleh pengelola objek wisata Pura Goa Lawah Putu Juliadi.

"Aturan ketat sudah kami benar-benar terapkan di sini. Jadi jika tamu hanya menonton dari video saja, mereka tidak perlu datang dari Eropa ke sini, cukup liat di medsos sudah ada. Kami sudah atur ketat wisatawan yang mau menyaksikan langsung kegiatan umat dan ribuan kelelawar di pura ini," terang Juliadi kepada detikBali, Sabtu (17/6/2023).

ADVERTISEMENT

Untuk kunjungan wisata setiap hari tercatat ada 100 hingga 300 orang. Kunjungan ramai tidak melihat weekday atau weekend.

"Bisa saja Senin ramai atau Selasa tidak tentu, karena kebanyakan tamu Eropa. Untuk domestik baru pas Sabtu atau Minggu," ujarnya.

Sementara, salah satu pramuwisata Bali I Wayan Sudianta yang mengajak wisatawannya berlibur ke Pura Goa Lawah mengatakan banyaknya aturan berwisata ke Bali akan membuat wisatawan gerah dan mengalihkan lokasi liburan ke daerah lain.

"Banyak yang lebih indah dari Bali, syukurnya kami punya adat dan budaya yang kuat sehingga wisatawan masih mau ke Bali. Jika ingin aman dan tidak ada pelecehan tempat suci, harusnya pramuwisata lokal dilibatkan bukan main tutup saja. Seperti di Pura Goa Lawah ini guide lokal dilibatkan," kata Sudianta.

Berikut 5 fakta menarik Pura Goa Lawah.

1. Salah Satu Pura Sad Kahyangan Bali untuk Nyegara Gunung

Pura Goa Lawah adalah salah satu Pura Sad Khayangan di Bali. Pura Sad Khayangan merupakan enam pura utama di Bali (Pura Besakih, Pura Lempuyang, Pura Goa Lawah, Pura Batukaru, Pura Uluwatu, dan Pura Pusering Jagat).

Pura Goa Lawah Pura Sthana Dewa Maheswara tersebut memang selalu ramai dikunjungi oleh umat. Karena, selain sembahyang juga digunakan sebagai tempat upacara Nyegara Gunung dengan tujuan agar roh atau atman yang telah meninggal setelah diaben telah menjadi Dewa Pitara.

Sementara, piodalan atau upacara besarnya datang setiap enam bulan sekali atau 201 hari pada Anggara Kasih atau Anggara Kliwon wuku Medangsia, Ida Bhatara nyejer selama tiga hari. Pada saat itu pura akan ramai, selain sembahyang kegiatan nyegara gunung juga ramai.

2. Pura dengan Goa Lawah (kelelawar) di Dalamnya

Menurut Putu Juliadi, di belakang area suci Pura Goa Lawah terdapat goa dengan habitat kelelawar yang tidak mengganggu umat Hindu saat melaksanakan upacara. Kelelawar ini sudah ada berabad-abad lamanya, bahkan sebelum Pura Goa Lawah ada sekitar tahun 1007 Masehi saat perjalanan pendeta sakti dari Jawa, Mpu Kuturan datang ke Bali.

"Pura Goa Lawah memiliki sejarah yang cukup panjang. Berawal dari pemujaan alam gua kelelawar, gunung, dan laut di zaman Megalitikum. Lalu dikembangkan dan kemudian dibangun pelinggih-pelinggih sthana para Dewa Mpu Kuturan abad X, kemudian disempurnakan lagi dengan membangun

Padmasana oleh Danghyang Dwijendra pada abad XIV-XV," terangnya. Kelelawar ini biasanya mencari makan di area pura dan di atas pura yang merupakan perbukitan yang disebut Bukit Tengah wilayah Desa pesinggahan.

3. Aturan Berwisata di Pura Goa Lawah

Wisatawan di Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali. (Putu krista/detikBali)Wisatawan di Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali. (Putu krista/detikBali) Foto: Wisatawan di Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali. (Putu krista/detikBali)

Nama Pura Goa Lawah mendunia karena keunikannya, yaitu goa kelelawar. Pura Goa Lawah menjadi satu destinasi unik yang patut dikunjungi wisatawan asing maupun domestik saat berlibur ke Bali.

Namun, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, utamanya pelecehan area suci dan gangguan terhadap umat yang bersembahyang, pengelola objek wisata Pura Goa Lawan menerapkan sejumlah aturan.

Aturannya wisatawan yang akan menyaksikan aktivitas sembahyang dan kelelawar di dalam area pura, terlebih dahulu wajib ke pos wisata yang sudah disediakan dengan membayar Rp 25 ribu untuk satu orang wisatawan ditambah sewa kain (kamen) Rp 5 ribu. Karena masuk Pura wajib memakai kamen atau pakaian adat Bali.

"Kami peringatkan dulu, wanita yang sedang datang bulan tidak diijinkan masuk, baik dari baru pintu masuk pertama maupun utama mandala," kata Juliadi.

Aturan lainnya, wisatawan wajib didampingi guide lokal untuk menjaga kesucian pura. Jika umat Hindu ramai sembahyang tidak diperkenankan ada di depan orang yang sedang melakukan persembahyangan.

Selain itu, wisatawan juga dilengkapi brosur yang berisi ketentuan larangan saat berwisata di pura ini. Merokok juga dilarang di area pura.

"Buka dari pagi hingga pukul 6 sore. Tapi karena ini pura, kami tetap bertugas menjaga karena tidak tahu juga ada wisatawan yang nyelonong tidak izin masuk dan berulah kami antisipasi hal itu. Bekerja sama dengan pengurus adat dan pura yang siaga 24 jam di area utama mandala pura," terang Juliadi.

Juliadi mengaku sempat berkali-kali mengusir wisatawan yang memaksa masuk tanpa menggunakan pakaian adat atau kain yang sudah disediakan untuk menjaga kesucian Pura Goa Lawah.

4. Disiapkan Area Wisata Pendukung

Pura Goa Lawah yang ada di pesisir Pantai Pesinggahan ini selain wisata puranya juga didukung dengan wisata alam di sekitarnya. Mulai dari area wisata di Bukit Tengah, Pantai Pesinggahan, dan rest area Persinggahan.

Area wisata tersebut tersedia di dua tempat yakni berbatasan dengan Karangasem dan sebelah timur pura ada rest area yang disiapkan untuk wisatawan atau umat yang bersembahyang di pura dengan area parkir luas.

Sementara pantainya, berpasir hitam legam dengan aktivitas warga yang beraktivitas menjadi nelayan dan pembuat garam tradisional. "Area pendukung wisata Pura Goa Lawah lengkap di sini, parkir juga tersedia luas, untuk kebersihan wajib dijaga bersama," imbuh Juliadi.

5. Tersedia Plaza Kuliner dan Cendera Mata

Yang baru-baru ini diresmikan adalah plaza kuliner dan tempat cendera mata di sepanjang Pantai Pesinggahan, tepatnya di depan Pura Goa Lawah. Yang dulunya kumuh kini tertata rapi dengan kios-kios pedagang yang menghadap pantai dan juga menghadap ke Pura.

Di tempat ini tersedia berbagai kuliner khas Bali, dan makanan tradisional lainnya. Termasuk cendera mata berupa kerajinan kayu, kain Bali, dan produk kerajinan lain yang bisa menjadi oleh-oleh wisatawan yang berlibur ke objek wisata ini. Selain itu parkir dan sarana toilet tersedia cukup dan bersih.




(nor/bir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads