Bule-bule Antusias Saksikan Prosesi Melasti di Pantai Seminyak

Bule-bule Antusias Saksikan Prosesi Melasti di Pantai Seminyak

Triwidiyanti - detikBali
Minggu, 19 Mar 2023 18:39 WIB
Sejumlah wisatawan antusias menyaksikan proses upacara Melasti di Seminyak, Badung, Minggu (19/3/2023).
Foto: Sejumlah wisatawan antusias menyaksikan proses upacara Melasti di Seminyak, Badung, Minggu (19/3/2023). (Triwidiyanti/detikBali)
Badung -

Upacara Melasti yang digelar di Pantai Seminyak, Minggu (19/3/2023) menyedot animo para turis mancanegara dan domestik. Mereka mengaku penasaran dan ingin tahu prosesi Melasti yang digelar sebelum Hari Raya Nyepi.

Selama prosesi Melasti, warung-warung dan restoran di sekitar pantai ditutup. Warung serta restoran juga akan tutup pada saat Nyepi dan baru buka kembali pada 23 Maret 2023.

Salah seorang turis Rusia yang sempat diwawancarai detikBali mengaku tertarik melihat prosesi Melasti yang baru pertama kali diketahuinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya di sini untuk tahu itu, apa prosesi ini, tadinya mau cari makan tapi tutup, saya akhirnya mau melihat ini bagus tradisi Bali," ujar bule yang mengaku bernama Maxim (26) itu.

Maxim mengatakan baru pertama kali datang ke Bali. Dia pun menyukai adat istiadat dan budaya Bali.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, salah seorang wisatawan domestik bernama Rudi (53) mengaku tertarik melihat prosesi Melasti yang menurutnya unik.

"Saya kebetulan tinggal di dekat Seminyak dan mendapat informasi dari hotel katanya ada upacara Melasti jadi saya ke sini untuk melihat," kata turis asal Jakarta tersebut.

Kepala Lingkungan Seminyak I Wayan Sunarta mengatakan upacara Melasti di wilayahnya diikuti empat banjar. Yaitu, Banjar Seminyak Kubu, Seminyak Kelod, Seminyak Kangin, dan Seminyak Kaja.

"Sekitar 1.400 orang lah yang hadir hari ini, kami berjalan dari pura desa adat sekitar tiga kilometer dari pantai ini," kata Sunarta di Seminyak.

Soal warung-warung dan restoran yang sudah ditutup, pengelola Pantai Seminyak I Komang Ruditha Hartawan menyebut hal itu sesuai pararem atau peraturan adat.

"Setiap Melasti dan Nyepi kami tutup sesuai pararem adat, dan kami sosialisasi kepada para wisatawan jadi tidak ada masalah," ungkap Ruditha ditemui di lokasi.




(hsa/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads