Piknik ke Air Terjun Tirta Buana, Habis Trekking Bisa Panggang Daging

Buleleng

Piknik ke Air Terjun Tirta Buana, Habis Trekking Bisa Panggang Daging

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Senin, 13 Mar 2023 08:59 WIB
Air Terjun Tirta Buana, Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.
Air Terjun Tirta Buana, Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali
Buleleng -

Air Terjun Tirta Buana menjadi destinasi wisata alam favorit di Kabupaten Buleleng, Bali. Pesonanya tak kalah dengan air terjun lain di Gumi Panji Sakti. Kolam alami atau natural pool di bawah air terjun menjadi daya tarik tersendiri.

Terletak di Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota Singaraja atau bisa ditempuh selama kurang lebih 30 menit menggunakan sepeda motor. Akses jalan juga sudah bagus, bisa dilalui sepeda motor maupun mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi yang tidak tahu arah, disarankan menggunakan aplikasi peta atau bertanya langsung kepada warga sekitar. Setelah tiba di parkiran, traveler harus trekking menuju Air Terjun Tirta Buana.

Jalur trekking juga sudah ditata sehingga memudahkan wisatawan, meskipun belum dibeton. Jalur ini didominasi turunan yang tidak terlalu curam. Meski begitu, traveler tetap harus berhati-hati, apalagi jika berkunjung saat musim hujan.

ADVERTISEMENT

Jarak dari area parkir menuju air terjun kira-kira sekitar 200-300 meter. Sesampainya di lokasi, traveler akan langsung dimanjakan dengan sungguhan pemandangan alam yang cantik nan indah berupa air terjun alami.

Debit air yang besar langsung mengguyur kolam alami di bawahnya. Ada dua kolam alami dengan ukuran cukup besar. Airnya juga sangat jernih, sehingga traveler bisa melihat dasarnya. Airnya segar karena berasal dari mata air alami dari celah-celah bebatuan.

Traveler bisa langsung menceburkan diri dan berenang dengan sensasi menyegarkan. Aktivitas seru lainnya, yaitu piknik bersama teman maupun keluarga sambil memanggang daging di tepi air terjun.

Pengurus Pokdarwis Bumi Lestari Desa Pegadungan Putu Artamayasa mengatakan sebelum dijadikan destinasi wisata, lokasi tersebut menjadi pembangkit listrik tenaga air menggunakan turbin, karena saat itu listrik belum masuk desa.

Namun, karena biaya perawatan mahal, akhirnya pada 2017 pembangkit listrik turbin tersebut dinonaktifkan, berbarengan dengan masuknya aliran listrik. "Karena perawatannya sangat tinggi dan kadang nyala kandang tidak, maka pembangkit tersebut tidak aktif lagi," katanya, Minggu (12/3/2023).

Sempat terbengkalai beberapa bulan, warga akhirnya berinisiatif menjadikan tempat tersebut sebagai tempat wisata baru. Penataan mulai dilakukan sejak 2017. Kemudian, resmi dibuka untuk wisatawan pada 2019.

Awal dibuka pengelola tidak memasang tarif dan sistemnya masih sumbangan sukarela. Lalu pada 2021, karcis mulai diterapkan. Untuk wisatawan lokal dikenakan tarif masuk Rp 15 ribu. Sedangkan, wisatawan mancanegara dikenakan tarif Rp 65 ribu.

"Tahun 2017 ditata. Tahun 2019 sudah dibuka dengan sistem donasi dulu. 2021-2023 baru ada tiket. Itu sudah include WiFi," pungkasnya.




(irb/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads