Kelenteng Tertua di Bali 'Laris Manis' Dikunjungi Umat Beragama Non-Konghucu

Kelenteng Tertua di Bali 'Laris Manis' Dikunjungi Umat Beragama Non-Konghucu

Tri Widiyanti - detikBali
Jumat, 20 Jan 2023 08:00 WIB
Kelenteng Tertua di Bali Laris Manis Dikunjungi Umat Beragama Non-Konghucu
Kelenteng tertua di Bali, Caow Eng Bio, disebut ramai dikunjungi umat beragama non-Konghucu. (Tri Widiyanti/detikBali).
Jakarta -

Bio Kong atau pemangku kelenteng tertua di Bali, Caow Eng Bio, Nyoman Sanjaya menyebut tempat ibadahnya kerap didatangi umat beragama non-Konghucu. Padahal, kelenteng yang terletak di Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, itu sejatinya rumah ibadah umat Konghucu.

Namun, pemangku yang berasal dari Denpasar ini tak melarang kehadiran umat beragama lainnya di tempat persembahyangannya.

"Siapapun boleh sembahyang di sini. Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, mereka semua ke sini sembahyang," ujarnya kepada detikBali, Kamis (19/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama menjadi pemangku Caow Eng Bio, Sanjaya bercerita beberapa pengalaman unik yang dialaminya. Salah satunya,
banyak umat non-Konghucu yang datang sampai menangis di kelenteng.

Ia mengaku tak tahu penyebabnya. Tetapi secara umum, orang datang ketika sedang mengalami masa sulit atau bahagia. Mereka yang bahagia ingin mengucap syukur.

ADVERTISEMENT

Adapun, kelenteng Caow Eng Bio dibuka setiap hari. Umat non-Konghucu tidak memiliki hari khusus saat berkunjung. Kelenteng ini merupakan kelenteng tertua di Bali yang dibangun pada tahun 1548.

Kelengteng ini satunya-satunya di Indonesia yang memiliki tuan rumah Dewi Laut (Shui Wei Shen Niang).




(BIR/nor)

Hide Ads