Proyek Samigita Belum 100 Persen, Pedagang Buru-buru Tempati Lapak

Badung

Proyek Samigita Belum 100 Persen, Pedagang Buru-buru Tempati Lapak

Triwidiyanti - detikBali
Kamis, 12 Jan 2023 17:26 WIB
Pedagang di Pantai Kuta dan Legian yang sudah menempati rombong kayu padahal belum diserahterimakan.
Foto: Pedagang di Pantai Kuta dan Legian yang sudah menempati rombong kayu padahal belum diserahterimakan. (Triwidiyanti/detikBali)
Badung -

Para pedagang minuman serta pernak-pernik lainnya di Kuta rupanya sudah tidak sabar menempati lapak rombong kayu yang merupakan bagian dari proyek penataan Pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta). Sejumlah rombong sudah dipakai berjualan. Padahal proyek belum rampung 100 persen dan belum dilakukan serah terima.

Salah seorang pedagang di Pantai Kuta, Ni Nyoman Suryasa (50) mengaku sudah dua minggu menempati rombong kayu. Alasannya karena tidak dapat tempat.

Dia mengaku bingung harus berjualan di mana. Akhirnya ia mengikuti rekan-rekannya pedagang menempati rombong yang terbuat dari kayu ulin tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan belum penataan, tempat tidak ada, karena semua dipakai kami belum bilang, tapi karena semua pakai ya ikut pakai," ujar Suryasa yang berasal dari Banjar Temacun, Kuta itu Kamis (12/1/2023).

Dia juga mengaku belum paham penataan rombong tersebut ketika nanti sudah serah terima. Menurutnya, dengan jarak seperti sekarang terlalu rapat dan kurang nyaman.

ADVERTISEMENT

"Supaya bagus pantainya banyak tamu datang kalau bisa jangan terlalu rapat ini kan pemandangan enggak kelihatan," tutur Suryasa.

Selain itu, kata dia belum ada informasi dari desa terkait serah terima rombong kayu tersebut.

Suryasa sendiri berharap iuran pedagang sebesar Rp 5 ribu per hari yang berlaku selama ini tidak ada kenaikan.

Tidak jauh dari Pantai Kuta, di Pantai Legian yang juga bagian dari proyek Samigita, nampak pemandangan yang sama.

Para pedagang di pantai ini juga sudah menempati rombong kayu. Meski demikian di kawasan ini tidak sepadat dengan kondisi di Pantai Kuta. Jarak yang satu dengan yang lainnya agak jarang.

Pedagang minuman I Nyoman Lendra (35) juga mengaku ikut-ikutan pedagang lain untuk menempati lapak pedagang.

"Ya sama ikut-ikutan juga sama yang lain, habis mau jualan di mana," ungkapnya.

Sementara itu, Project Manager Tunas Jaya Sanur (TJS)-Bianglala KSO, Nyoman Agus Sandika mengatakan pihaknya tidak bisa melarang para pedagang menempati lapak pedagang tersebut meski belum diserahterimakan.

"Kondisi unit beberapa ada yang dipakai oleh pedagang, sering juga tim lapangan menginformasikan untuk jangan dipakai dulu, tapi mereka tetap memakainya," ungkapnya Kamis (12/1/2023).

Sandika mengaku sudah menginformasikan ke pihak MK dan Direksi PU. "Kami akan review kembali untuk mempercepat check list kondisi unit gerobak (sesuai penomoran) sehingga proses serah terima apakah akan parsial/bertahap bisa dilakukan," imbuhnya.




(hsa/gsp)

Hide Ads