Mitos Ritual Penglukatan di 'Tirta Sah'; Raih Kesembuhan-Keturunan

Karangasem

Mitos Ritual Penglukatan di 'Tirta Sah'; Raih Kesembuhan-Keturunan

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Sabtu, 26 Nov 2022 21:59 WIB
Pura Tirta Kelebut Toya Sah Telaga Dwaja atau Pelukatan Tirta Sah di Banjar Dinas Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali.
Pura Tirta Kelebut Toya Sah Telaga Dwaja atau Pelukatan Tirta Sah di Banjar Dinas Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Pura Tirta Kelebut Toya Sah Telaga Dwaja atau yang lebih dikenal sebagai Pelukatan Tirta Sah terletak di Banjar Dinas Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Warga yang melukat di tempat tersebut biasanya memohon kesembuhan hingga keturunan.

Pemangku di Pelukatan Tirta Sah, Jro Mangku Sudiarta (55) mengatakan tempat pelukatan tersebut sudah ada sejak dulu dan disucikan oleh warga. Bahkan, setiap ada upacara keagamaan di Kecamatan Selat selalu ngelungsur atau memohon air suci di Pelukatan Tirta Sah.

"Sudah banyak masyarakat yang membuktikan, setelah melukat di Tirta Sah akhirnya sembuh dari penyakit yang dideritanya," kata Mangku Sudiarta saat ditemui di Pelukan Tirta Sah, Sabtu (26/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jro Mangku, belakangan semakin banyak masyarakat dari berbagai daerah yang datang untuk melukat di Pelukatan Tirta Sah. Bahkan, saat hari tertentu, umat yang datang sampai membludak.

Tak hanya warga Bali, beberapa kali pengunjung yang datang melukat juga berasal dari Lumajang dan Lombok. Mereka yang melukat di sana dari kalangan masyarakat biasa hingga Ida Pedanda.

ADVERTISEMENT

"Di hari-hari tertentu seperti Purnama, Tilem, Banyu Pinaruh dan hari besar keagamaan lainnya masyarakat yang datang sangat banyak bahkan sampai membludak," kata Mangku Sudiarta.

Jro Mangku menjelaskan, masyarakat yang hendak melukat di Tirta Sah dapat membawa banten pejati dan klungah nyuh atau kelapa gading. Jika pun tidak, membawa canang sari saja sudah cukup.

Salah satu warga I Wayan Turun (57) mengatakan dirinya sempat mengidap penyakit diabetes. Setelah beberapa kali melukat di Tirta Sah, ia mengaku dirinya kini sudah sembuh dan sehat seperti dahulu.

"Dulu kaki saya sampai bengkak karena penyakit diabetes. Saat dibawa ke dokter saya disuruh melakukan operasi. Tapi setelah saya rutin melukat di sini bengkak di kaki saya sedikit demi sedikit sembuh hingga akhirnya saya kembali sehat seperti sekarang," kata Turun.




(iws/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads