Pelesiran ke Gunung Sasak Lombok, dari Wisata Spiritual hingga Gowes

Pelesiran ke Gunung Sasak Lombok, dari Wisata Spiritual hingga Gowes

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 24 Jul 2022 15:31 WIB
Keindahan Gunung Sasak di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (24/7/2022).
Keindahan Gunung Sasak di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (24/7/2022). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Barat -

Gunung Sasak berada di wilayah Desa Kuripan,Babussalam, Tempos dan Giri Sasak. Gunung Sasak menjadi destinasi wisata alami di ujung barat Pulau Lombok. Tak hanya panorama alamnya yang mempesona, Gunung Sasak juga kerap menjadi tujuan wisata spiritual oleh umat Hindu sekitar. Para pesepeda pun kerap gowes menjajal kawasan tersebut.

Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Gunung Sasak adalah pagi hari. Udara segar dan embun yang menyelimuti Kantor Bupati Kabupaten Lombok Barat NTB yang terletak di bawah Gunung Sasak tampak jelas.

Seperti dikatakan oleh Nengah (34), salah satu umat Hindu dari Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan. Nengah mengatakan dirinya kerap berkunjung ke Gunung Sasak ketika libur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita yang kesehariannya mengajar di salah satu SDN Kecamatan Kediri ini mengaku kerap mendaki Gunung Sasak untuk sembahyang ke Batu Kemerasan (batu besar bulat) bersama anggota keluarga.

Batu Kemarasan sendiri terletak di atas Gunung Sasak. Umat Hindu setempat percaya bahwa batu tersebut sakral. Batu Kemerasan itu seperti duduk di pinggiran tebing dan tidak goyah walau gempa terjadi di Lombok.

ADVERTISEMENT

"Biasa kita sembahyang sesuai ajaran Hindu. Batu ini kan seperti pura yang ada di Puncak Gunung Sasak yang terletak di Kayangan. Nah disinilah posisi kami sembahyang karena sudah merupakan peninggalan nenek moyang," kata Nengah, Minggu (24/7/2022) pagi.

Suasana yang asri, akses menuju puncak Gunung Sasak memang sudah diperbaiki pada akhir tahun 2018 lalu. Pemerintah Lombok Barat rupanya membangun jalan beton untuk jalur sepeda motor dan sepeda goweser bagi warga sekitar.

Kini pengelolaan Gunung Sasak tidak lagi diurus oleh pemerintah, melainkan diberikan kepada warga sekitar. Sejumlah perubahan dilakukan, mulai dari mendirikan pos pantau, pemasangan 11 gazebo untuk beristirahat, hingga pemasangan aliran air PAM untuk wilayah Kecamatan Kuripan.

"Paling suka itu ketika pagi dan sore. Kalau pagi itu kita bisa melihat kabut tebal dari atas. Kalau sore kita bisa lihat sunset yang terbenam di belahan gunung Malang ujung barat Kota Gerung," kata salah satu goweser asal Kota Gerung, Mukaram (23).

Gunung Sasak memiliki ketinggian sekitar 450 meter di atas permukaan air laut. Lokasi yang berada di tengah Kota Gerung membuatnya menjadi berbeda dengan beberapa gunung lain di Pulau Lombok. Dari atas Gunung Sasak, wisatawan bisa memandang hamparan pematang sawah nan hijau.

Udara yang segar akan menambah semangat untuk berkunjung ke Gunung Sasak. Gunung Sasak juga bisa dinikmati dari berbagai arah. Baik dari bawah Desa Tempos dan Desa Giri Sasak, Desa Babussalam dan Desa Kuripan.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads