Kepala Dusun Banjar Gunung, Wayan Budiasa menuturkan total lebih dari 5 ribu ikan hias ditebarkan di sungai yang memiliki panjang 1 kilometer. Beberapa tanaman pun diletakkan di tengah-tengah sungai serta beberapa tempat duduk diletakkan di area pinggir sungai.
"Dulu sungainya sangat kotor sekali. Per dua hari hampir satu ton sampah ada di sungai karena kami di sini menerima sampah dari hulu. Kalau sekarang ini sama sekali masyarakat di Banjar Gunung tidak ada yang membuang sampah ke sungai. Dan untuk orang-orang yang lewat juga sama, tidak ada yang sembarangan lagi buang sampah," akunya ketika ditemui detikBali pada Jumat (22/7/2022).
![]() |
Menurutnya, dalam menjaga kedisiplinan masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, pihaknya mengarahkan tim Jaga Baya dengan beranggotakan 25 orang. Tim tersebut setiap harinya bertugas mulai dari pukul 21.00-05.00 Wita. Selain bertugas untuk mengawasi masyarakat, tim tersebut, kata Budiasa juga bertugas untuk melakukan pengamanan wilayah seperti mengawasi jika ada kejadian kecelakaan hingga ada yang berkelahi.
"Di sini kami juga menyediakan pakan ikan karena masyarakat luar Banjar juga banyak yang datang untuk berwisata gratis di sini. Minat masyarakat dari luar sangat antusias sekali dengan adanya sungai Grodogan yang unik ini," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, detikBali, berkesempatan bertemu dengan salah satu masyarakat Banjar Gunung, Komang Sudantra (40). Ia tampak duduk seorang diri di pinggir sungai sembari melihat ke arah ikan-ikan nila.
"Kalau di sini itu tempatnya bikin tenang dan saya juga setiap hari ke sini, biasanya jam 5 sore sampai jam 6 sore," aku pria asal Jembrana ini.
Menurutnya, dengan disulapnya sungai Grodogan menjadi sungai bersih dan berisikan ribuan ikan tersebut, menjadikan masyarakat di sekitar area tersebut memiliki suatu wisata menarik dan gratis.
"Akan bagus sekali kalau tempat lain banyak yang ikut konsep seperti di sini. Apalagi warga di sini juga mau sama-sama ikut menjaga dan membersihkan area di sini," tambahnya.
(nor/nor)