Wajib Tahu! 4 Aturan-Pantangan Saat Mendaki Gunung Agung Bali

Wajib Tahu! 4 Aturan-Pantangan Saat Mendaki Gunung Agung Bali

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Jumat, 08 Jul 2022 21:35 WIB
Gunung Agung Sebelum Erupsi, foto-foto milik dTraveler:

I Gede Leo Agustina
Andik Setiawan
Dinan Nurhayat
Albertus Widiantoro
Gunung Agung, Karangasem, Bali. Wajib Tahu! 4 Aturan-Pantangan Saat Mendaki Gunung Agung Bali. Foto: I Gede Leo Agustina/d'Traveler
Karangasem -

Berencana mendaki ke Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali? Para pendaki wajib mengetahui aturan hingga pantangan saat mendaki gunung tertinggi di Bali ini. Apa saja itu?

Ketua Forum Komunikasi Pemandu Wisata Gunung Agung I Ketut Mudiada menjelaskan empat pantangan dan aturan yang harus ditaati para pendaki. Pertama, para pendaki tidak diperkenankan membawa makanan yang terbuat dari daging. Baik makanan berbahan daging sapi maupun babi.

Kemudian, bagi para pendaki yang sedang kesebelan (berhalangan) juga tidak diperbolehkan mendaki Gunung Agung. Seperti, wanita yang sedang menstruasi. Kesebelan lainnya, yaitu seseorang yang salah satu keluarganya meninggal dunia, ia juga tidak diperkenankan untuk melakukan pendakian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pendaki Gunung Agung juga diwajibkan menjaga tutur kata selama melakukan pendakian. Mereka tidak diperbolehkan berkata kasar.

Bukan hanya dalam bertutur kata, pendaki Gunung Agung harus menjaga tingkah lakunya. Para pendaki tidak boleh melakukan hal yang aneh-aneh.

ADVERTISEMENT

"Itu merupakan keharusan yang wajib ditaati para pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Agung. Harus ditaati supaya selama di perjalanan kita diberi keselamatan dan kelancaran," kata Ketua Forum Komunikasi Pemandu Wisata Gunung Agung I Ketut Mudiada, Jumat (8/7/2022).

Selain itu, Ketut Mudiada juga mengimbau kepada para pendaki terutama yang baru pertama kali melakukan pendakian ke Gunung Agung, diharapkan menggunakan jasa pemandu gunung untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tersesat, cedera dan yang lainnya. Karena jika menggunakan jasa pemandu gunung, para pendaki akan diarahkan ke jalur yang benar dan peralatan yang dibawa juga lengkap terkait keselamatan dan lainnya.

"Tapi ini bukan merupakan keharusan, kami selaku pemandu menganjurkan supaya menggunakan jasa pemandu gunung, terutama yang baru pertama kali naik gunung yang tentu belum tahu jalur, supaya bisa terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan," kata pria yang juga Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Provinsi Bali ini.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads