Berpelesir ke Kampung Kerapu Candikusuma, Tawarkan Paket Lengkap

Berpelesir ke Kampung Kerapu Candikusuma, Tawarkan Paket Lengkap

I Ketut Suardika - detikBali
Sabtu, 02 Jul 2022 23:05 WIB
Keramba jaring apung (KJA) di Kampung Kerapu, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (2/7/2022).
Keramba jaring apung (KJA) di Kampung Kerapu, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (2/7/2022). (Foto: I Ketut Suardika/detikBali)
Jembrana -

Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, dicanangkan sebagai Kampung Kerapu oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2021 lalu. Kampung Kerapu ini menawarkan paket wisata lengkap. Daya tariknya tak hanya keramba jaring apung (KJA), pengunjung juga dapat menikmati hamparan hutan mangrove, hingga terumbu karang.

Ketua Kelompok Manik Segara, Agus Sulaimi (41) mengatakan, potensi wisata tersebut berawal dari budidaya ikan kerapu di Desa Candikuning. Budidaya dilakukan oleh Kelompok Manik Segara yang beranggotakan 10 orang pada 2014 silam. Mereka membuat keramba sederhana di tengah laut atau sekitar 500 meter dari bibir pantai.

"Awalnya pakai jaring biasa, bahannya sebagian kayu," kata Agus Sabtu (2/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berjalan lama, Kelompok Manik Segara mendapat bantuan KJA dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sejak itu, hasil budidaya ikan menjadi semakin produktif. Bahkan, hasil budidaya kerapu yang menjadi komoditas utama telah diekspor ke sejumlah negara di Asia.

Potensi hasil laut dari KJA yang dikelola kelompok ini juga untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Kerapu disuplai ke sejumlah warung makan, terutama yang dikelola oleh anggota kelompok.

ADVERTISEMENT

Seiring waktu, kelompok tersebut juga mencoba budidaya lobster dan kerang abalon. Tak hanya itu, Kelompok Manik Segara juga membuka paket wisata edukasi. Setiap pengunjung yang datang, bisa melihat langsung proses budidaya ikan kerapu, lobster, dan kerang abalon.

"Pengunjung yang mau makan dan melihat langsung ikan yang baru ditangkap, kami ajak keliling KJA dengan perahu yang sudah ada," ujar Agus.

Belakangan, terumbu karang yang ada di dekat KJA juga menjadi daya tarik wisatawan, terutama yang ingin snorkeling. Saat ini, Kelompok Manik Segara sudah memiliki peralatan snorkeling yang pengadaannya dilakukan secara swadaya.

Daya tarik berikutnya adalah hamparan hutan mangrove di sebelah timur KJA. Pengunjung pun tidak dikenakan tarif jika hendak melihat KJA dan mangrove dengan perahu.

"Setiap pengunjung yang makan di warung dan minta melihat KJA bisa kami antar," ungkapnya.

Menurutnya, kunjungan ke KJA selama sejak beberapa bulan ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2021 lalu. Karena itu, pihaknya akan menata potensi-potensi lainnya agar pengunjung semakin berdatangan ke Kampung Kerapu Desa Candikusuma.




(iws/iws)

Hide Ads