Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali menyajikan banyak potensi wisata yang menarik. Salah satunya destinasi wisata Pantai Pemuteran dengan keindahan alam bawah lautnya yang menakjubkan.
Untuk mencapai lokasi Pantai Pemuteran, Anda harus menempuh perjalanan cukup jauh, yakni selama kurang lebih 90 menit atau sekitar 56 kilometer dari pusat kota Singaraja. Sedangkan bila bertolak dariDenpasar berjarak sekitar 124 kilometer atau menempuh kurang lebih tiga jam perjalanan.
Namun perjalanan yang melelahkan itu akan terbayarkan ketika sampai di Pantai Pemuteran. Suasana hening langsung menjamu saat pertama kali menginjakkan kaki di pasir Pantai Pemuteran. Di tempat itu hanya terdengar suara deburan ombak. Lokasinya memang jauh dari perkotaan, sehingga tidak akan terdengar suara bising kehidupan kota. Sungguh tempat yang menawarkan ketenangan, itulah kesan pertama ketika mengunjungi tempat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Segara Giri Pemuteran, I Ketut Sutrawan Selamet mengatakan, Pantai Pemuteran saat ini memiliki beberapa daya tarik wisata yang dapat dinikmati wisatawan, terutama segi keindahan alam bawah lautnya, yakni terumbu karang.
Terumbu karang yang terdapat di kawasan laut Pemuteran dibuat menggunakan teknologi bernama biorock. Di mana keunggulan dari teknologi ini terumbu karang yang ditanam di dasar laut memiliki masa tumbuh yang lebih cepat daripada terumbu karang natural.
"Yang sudah jadi itu kan taman laut, sejauh ini kami sudah menurunkan lebih dari 50 strackter dengan menggunakan teknologi biorock," ungkap I Ketut Sutrawan Selamet, saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (25/6/2022).
Terumbu karang yang terdapat di laut Pemuteran mempunyai berbagai macam karakter. Di mana salah satu yang jadi ikon di Pantai Pemuteran, yakni terumbu karang dengan bentuk patung rangda dan barong menggunakan konsep rwa bhineda.
![]() |
Selain itu dari kreativitas masyarakat dan pengusaha, beberapa tahun ini juga dibuat kawasan terumbu karang yang disebut dengan taman dewa atau temple under water di kedalaman 30 meter. Di mana taman dewa itu ditanam beberapa patung dewa yang sesuai dengan konsep nawa sanga.
"Terakhir di bawah laut kami juga membuat project namanya museum transportasi bawah laut, jadi baru menenggelamkan dua sepeda motor dan mobil bus untuk rumah ikan, ke depan saya berharap agar di-support pemerintah, supaya bisa menurunkan kapal terbang di bawah sama kapal laut yang sudah rusak biar bisa menjadi objek wisata alternatif lah, jadi tidak monoton itu-itu saja," terangnya.
Baca juga: Menjajal Rute Offroad di Manistutu Jembrana |
Kata Sutrawan, project biorock di kawasan Pantai Pemuteran membawa Desa Pemuteran beberapa kali menyabet penghargaan, baik tingkat internasional maupun nasional. Salah satunya dari United Nation Development Programme (UNDP).
"Kalau dari internasional kami pernah dapat UNDP, kalau nasional kami dapat kalpataru, yang terakhir ini dapat penghargaan Anugerah Desa Wisata (Adwi) di tahun 2021," jelasnya.
![]() |
Lebih lanjut ia mengatakan, selain dapat melihat terumbu karang yang indah dengan berbagai karakter, wisatawan juga dapat melihat satwa langka penyu ketika melakukan aktivitas snorkling atau diving. Sebab di Desa Pemuteran terdapat tempat konservasi penyu bernama Reef Seen, yang dikelola Christopher E Brown sejak tahun 1990-an.
Dengan menggunakan konsep kerja sama yang saling menguntungkan, di mana ketika masyarakat menemukan telur penyu, akan melaporkan temuannya kepada pihak konservasi penyu. Telur akan dibayar oleh pihak koservasi seharga Rp 3.000 per butir.
Selama sebulan telur penyu akan dirawat hingga menetas dan dapat dilepaskan ke laut. Ketika melepaskan penyu, kata Sutrawan, biasanya wisatawan dengan senang hati melepas dan berdonasi Rp 100 ribu per ekor. Uang donasi itu selain digunakan sebagai gaji karyawan dan lain-lain, juga dimanfaatkan untuk pengadaan pakan tukik selama belum siap untuk dilepas.
"Dari 100 penyu yang dilepas yang dapat bertahan hidup biasanya hanya satu ekor. Jadi kalau tidak konsentrasi dengan bidang ini, tentu tidaklah gampang melihat penyu di laut Pemuteran seperti sekarang ini, bayangkan kalau kita bunuh ibu penyu satu, sama dengan bunuh generasi kan," jelasnya.
Terkait dengan tarif diving dan snorkeling di Pantai Pemuteran, menurut Sutrawan, harganya bervariasi tergantung dari dive center.
"Kalau tarif tamu itu tergantung dive center, seperti hotel tempat menginap, jadi ada yang murah, ada yang menengah, dan ada yang tinggi. Tapi rata-rata kalau snorkeling di angka Rp 300 ribu, include guide dan alat-alat, kalau diving di angka Rp 700 ribu. Itu rata-rata, kadang ada juga yang lebih mahal, bervariasi tergantung dari dive center," tukas Sutrawan.
(irb/irb)