Pendapatan MU Musim Lalu Tembus Rekor meski Klasemen Hancur Lebur

Liga Inggris

Pendapatan MU Musim Lalu Tembus Rekor meski Klasemen Hancur Lebur

Mohammad Resha Pratama - detikBali
Kamis, 18 Sep 2025 08:26 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - SEPTEMBER 14: Dejected Manchester Utd players after the 3-0 loss during the Premier League match between Manchester City and Manchester United at Etihad Stadium on September 14, 2025 in Manchester, England. (Photo by Shaun Brooks - CameraSport via Getty Images)
Foto: Para pemain Manchester United. (CameraSport via Getty Images/Shaun Brooks - CameraSport)
Manchester -

Pendapatan klub sepakbola Inggris, Manchester United (MU), mencapai rekor sepanjang sejarah pada musim 2024/2025. Padahal, Setan Merah hancur lebih di klasemen Premier League.

Dilansir dari detikSport, pendapatan MU musim 2024/2025 sebesar 666,5 juta paun atau sekitar Rp 13,1 triliun. Jumlah ini naik sekitar 0,7 persen di akhir perhitungan pada 30 Juni 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapatan terbesar berasal dari sisi komersial, terutama sponsor Snapdragon yang terpampang di jersey pemain. Kerja sama dengan Qualcomm selaku perusahaan pembuat chip ternama di dunia mencapai angka 333,3 juta paun atau sekitar Rp 6,56 triliun, meningkat 10 persen ketimbang dua musim lalu.

Kemudian, Old Trafford sekalipun sudah tua dan perlu perbaikan sana-sini, masih bisa memberikan pemasukan 160,3 juta paun dari pendapatan di hari pertandingan. Pendapatan dari stadion itu naik 17 persen dan menjadi rekor tertinggi untuk klub Inggris.

ADVERTISEMENT

Penjualan merchandise klub juga ikut membantu uang makin banyak masuk ke kas klub. Tidak cuma mampu mengatrol pendapatan, MU juga berhasil menekan kerugian dari 113 juta paun menjadi 33 juta paun (Rp 650 miliar). Ini tak lepas dari keputusan co-owner Sir Jim Ratcliffe yang melakukan efisiensi besar-besaran sejak mengambil alih klub awal 2024, termasuk memecat banyak karyawan klub.

Kerugian diperkirakan akan meningkat lagi akhir musim ini karena MU absen di Eropa dan mendapat pemotongan nilai kontrak apparel dengan Adidas sebesar 10 persen. Namun, CEO MU, Omar Berrada, yakin klubnya masih bisa meraup pemasukan sekitar 640-660 juta paun di akhir musim ini.

"Klub sudah menunjukkan ciri khas Manchester United, yakni tangguh. Sebab, kami tetap menghasilkan pendapatan rekor di tahun yang penuh tantangan bagi klub. Kami akan bekerja keras untuk membuat klub lebih baik di berbagai sektor sepanjang musim 2025/2026," ujar Berrada.

Sebagaimana diketahui, MU melakukan penggantian manajer dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim pada musim 2024/2025. Meski demikian, penggantian manajer tak mengubah performa buruk Setan Merah. MU malah gagal meraih trofi dan finis posisi ke-14, terburuk sepanjang sejarah klub di Premier League.

Kesempatan terakhir tampil di Liga Champions juga sirna karena kalah di final Liga Europa. Memasuki musim baru, performa MU tak kunjung membaik sekalipun cuma fokus di kompetisi lokal dan sudah membelanjakan banyak uang.

MU sudah kalah dua kali dari empat laga awal Liga Inggris dan kini terpuruk di posisi ke-14. Catatan ini juga sebagai start terburuk sepanjang sejarah. Sudah begitu, MU disingkirkan tim divisi keempat di Babak Kedua Carabao Cup.

Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads