Suporter Protes Performa Bali United, Strategi Teco Sudah Usang

Gianyar

Suporter Protes Performa Bali United, Strategi Teco Sudah Usang

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Rabu, 12 Mar 2025 15:58 WIB
Bali United dipermalukan PSBS Biak dengan skor 0-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (11/3/2025) malam.
Suasana di Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, saat laga Bali United vs PSBS Biak, Selasa (11/3/2025) malam.
Jakarta -

Kekalahan Bali United dari PSBS Biak pada Selasa (11/3/2025) malam di Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi tamparan keras bagi klub dan suporter. Ricky Fajrin dkk dinilai kehilangan gairah bermain, memicu kekecewaan di kalangan pendukung setia.

Dalam lima laga terakhir, Bali United belum meraih kemenangan, dengan tiga kali seri dan dua kali kalah. Tren negatif ini membuat suporter mempertanyakan keseriusan tim dan sikap manajemen klub.

Pentolan Semeton Bulldog, I Ketut Budi, menyoroti sikap manajemen yang dianggap tidak peduli dengan kondisi tim. Menurutnya, manajemen seakan buta dan tuli terhadap penurunan performa Bali United.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belakangan ini manajemen tidak seperti dulu, makanya kami pun belajar cuek juga dengan keinginan suporter. Beda saat tahun 2015 baru mulai Bali United ber-home base di Bali," ujar Ketut Budi, Rabu (13/3/2024).

Ia juga menyoroti fenomena sepinya Stadion Wayan Dipta dalam beberapa musim terakhir sebagai dampak dari penurunan performa tim. Ketut Budi bahkan mengaku enggan datang ke stadion sebagai bentuk protes agar manajemen menyadari situasi ini.

ADVERTISEMENT

"Ya itu sudah pasti (tidak datang ke stadion). Dalam artian seperti sekarang saja sudah tidak seperti dulu situasinya di stadion," katanya.

Ia berharap manajemen memberi kejelasan terkait kondisi klub saat ini, bahkan jika memungkinkan, bertemu dengan elemen suporter.

"Kalaupun manajemen mau ketemu, ya OK saja. Kalaupun tidak juga tidak apa-apa," tandas Ketut Budi.

Strategi Teco Dianggap Usang

Di sisi lain, suporter Bali United lainnya, Baligun Yokohama, lebih menyoroti faktor pelatih Stefano Cugurra sebagai penyebab merosotnya performa tim. Ia menilai strategi Teco sudah terbaca lawan dan tidak mengalami perubahan berarti.

"Kemungkinan ini karena kejenuhan pemain dari strategi Teco yang gitu-gitu saja. Selain itu, lawan yang akan hadapi Bali United dengan sangat gampang pelajari strategi coach Teco yang sudah uzur, terutama long passing," ujar Baligun.

Baligun mencontohkan saat Bali United dipermalukan PSBS Biak. Menurutnya, tim lawan dengan mudah mendikte permainan anak asuh Stefano Cugurra.

"Selain itu semangat bertanding tidak ada. Sebagai tim berjuluk Serdadu Tridatu, saya melihat sudah kehilangan rasa jengah dan tidak bermain dengan sepenuh hati," tegas Baligun.

Terkait desakan agar Teco dipecat, Baligun menyebut hal tersebut bukan keputusan mudah bagi manajemen.

"Memang saat ini diperlukan penyegaran di bagian pelatih kepala. Tapi di samping itu, hal ini tentunya sangat berat bagi manajemen karena kontrak Teco belum berakhir. Jika itu dilakukan, manajemen harus membayar penalti pemutusan kontrak kerja," tanda Baligun.




(dpw/gsp)

Hide Ads