Manajer Manchester United (MU), Ruben Amorim, membela anak asuhnya yang kebobolan dua kali dari sepak pojok. Teranyar, MU dibobol lewat sepak pojok saat menghadapi Wolverhampton Wanderers dalam laga Premier League.
Amorim menilai kiper MU, Andre Onana, diganggu dalam proses gol pertama Wolves itu. Gol serupa juga terjadi saat gawang MU dijaga Altay BayΔ±ndΔ±r di laga Carabao Cup melawan Tottenham Hotspur.
"Saya melihat gol ini mirip dengan yang terjadi melawan Tottenham pekan lalu," ujar Amorim dilansir dari detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Onana tidak bisa menuju bola karena dia ditempel seorang pemain di depannya dan seorang pemain lagi di belakangnya. Pada momen terakhir saat dia melompat, sedikit saja sentuhan di punggungnya bisa mengubah cara Anda melihat situasi," tambah Amorim.
"Beberapa pemain mereka bahkan tidak melihat arah bola, tetapi saya tidak ingin terlalu fokus pada itu. Hal yang bagus adalah meskipun dengan 10 pemain, kami mampu menciptakan peluang di dekat gawang. Namun, pada akhirnya, kami kalah dan harus terus bekerja keras," tegas Amorim.
Setan Merah takluk 0-2 dari Wolverhampton lawatan ke markas Wolverhampton pada laga Boxing Day, Jumat (27/12) dini hari. Sepak pojok Matheus Cunha pada menit ke-60 lewat menjadi gol pembuka Wolves.
Andre Onana sempat melayangkan protes kepada wasit Tony Harrington setelah kebobolan. Ia mengklaim dirinya dihalang-halangi oleh pemain Wolves saat mencoba mengantisipasi bola. Namun, protes tersebut ditolak oleh wasit.
Di detik-detik akhir laga, Onana kembali harus memungut bola dari gawangnya setelah gol penutup dari Hwang Hee-chan. Gol itu memastikan kemenangan Wolverhampton 2-0.
Dengan kekalahan ini, Manchester United terus berada dalam tekanan, dan Andre Onana kembali menjadi sorotan terkait performanya. Namun, dukungan dari Ruben Amorim menunjukkan kepercayaan tim terhadap sang kiper untuk bangkit di laga-laga selanjutnya.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)