Real Madrid memutuskan tidak hadir alias absen ke acara penganugerahan Ballon d'Or di Paris, Prancis, Selasa (29/10/2024) dini hari. Alasannya jelas, pemain mereka, Vinicius Junior, tak menjadi pemenang di ajang itu.
Gelar Pemain Terbaik Pria jatuh pada gelandang Manchester City Rodri. Pemain 28 tahun itu musim lalu membantu Man City mempertahankan titel Liga Inggris dan unjuk pengaruh juga di Tim Nasional (Timnas) Spanyol, kala menjuarai Euro 2024.
Baca juga: Sejarah! Rodri Rebut Gelar Ballon d'Or 2024 |
Raksasa Spanyol itu sudah 'mendapatkan bocoran' Vini tidak akan terpilih menjadi pemenang Ballon d'Or 2024. Meski Real Madrid dapat penghargaan di dua kategori lain, Pelatih Terbaik (Carlo Ancelotti) dan Tim Terbaik, tak ada yang berangkat sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Real Madrid merasa Ballon d'Or dan UEFA tak menghormati mereka. Ini sekaligus mempertanyakan sistem penilaian penghargaan, yang hingga saat ini ditentukan oleh voting para jurnalis dari negara berperingkat 100 besar FIFA.
Absennya Real Madrid dari seremoni Ballon d'Or memicu pro-kontra. Manajer Manchester City, Pep Guardiola, turut berkomentar.
"Itu terserah mereka ya. Kalau mereka ingin menyelamati, ya oke. Kalau tidak, tidak masalah juga. Di Manchester City, kami tidak menghakimi klub-klub lain atas apa yang mereka putuskan," ujar Pep dilansir dari detikSport.
"Musim lalu misalnya, Erling (Haaland) memenangi treble, mencetak lebih dari 50 gol. Saya bilang ke dia 'bisa ada di sana saja kamu harus sangat senang'. Saya bilang begitu juga ke Rodri. Kalau ada di dua, tiga, atau empat teratas, itu luar biasa. Kamu harus sangat puas," imbuh Pep.
"Musim lalu, Erling seharusnya menang? Ya. Haruskah Messi yang menang? Ya. Tidaklah penting siapa yang menang. Itu menunjukkan Anda dan rekan-rekan setim sudah melakukan sesuatu yang sangat baik musim itu" sambung Pep.
"Haruskah Vinicius yang meraihnya? Mungkin. Ada pemungutan suara dari para jurnalis, tahukah, bukan diputuskan orang kelompok elite. Semua orang dari seluruh dunia memberikan suara, bukan cuma satu negara. Ada perbedaan pendapat, dan itu yang bikin sepakbola indah bukan?" imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)