Rencana Manchester United Pecat Ratusan Karyawan

Rencana Manchester United Pecat Ratusan Karyawan

Yanu Arifin - detikBali
Senin, 29 Jul 2024 06:36 WIB
LONDON, ENGLAND - MAY 12: A Manchester United flag with the club badge on during the Adobe Womens FA Cup Final match between Manchester United and Tottenham Hotspur at Wembley Stadium on May 12, 2024 in London, England.(Photo by Catherine Ivill - AMA/Getty Images)
Manchester United. (Foto: Getty Images/Catherine Ivill - AMA)
Denpasar -

Ratusan karyawan Manchester United ketar-ketir karena terancam dipecat. Pengurangan besar-besaran ini disebut sebagai upaya efisiensi pengeluaran klub.

Dilansir dari detikSport, Senin (29/7/2024), manajemen MU dikabarkan menggelar pertemuan dengan pegawainya. Disebutkan, beberapa departemen dan individu berada di bawah ancaman pengurangan pegawai alias bakal kena PHK.

Pengurangan jumlah karyawan menjadi bagian dari upaya Manchester United memangkas biaya operasional, di bawah kepemilikan INEOS. Perusahaan yang dimiliki Sir Jim Ratcliffe, pemilik 25 persen saham MU, itu memang akan melakukan perampingan pegawai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal bulan ini, Sir Jim Ratcliffe menyetujui rencana pengurangan pegawai MU mencapai 250 orang. Targetnya, MU ingin menghemat pengeluaran mencapai 10 juta paun per tahun.

Kabarnya, pemecatan akan dilakukan sebelum musim 2024/2025 dimulai. Ada pun penghematan akan dilakukan guna berinvestasi pada operasional dan infrastruktur klub.

ADVERTISEMENT

Imbasnya, pegawai Manchester United diklaim kehilangan semangat kerja atas kabar buruk ini. Bayang-bayang pemecatan menghantui mereka.

Respons Jonny Evans

Manchester United harus memecat ratusan karyawannya demi efisiensi anggaran klub. Hal ini membuat bek Setan Merah Jonny Evans sedih.

Setelah masuknya Sir Jim Ratcliffe dan INEOS sebagai pemegang saham MU, sejumlah langkah dilakukan dengan merombak skuad, fasilitas latihan, stadion Old Trafford, dan juga staf pegawai klub.

"Ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan mereka dalam beberapa pekan terakhir, sangat disayangkan dan menyedihkan melihatnya," ujar Evans.

"Pemilik baru merasa itu adalah langkah yang mereka harus ambil. Tapi, Anda tahu, di saat bersamaan itu tidak mudah untuk semua orang," imbuhnya.

"Ada orang-orang yang sudah Anda kenal selama 20 tahun dan saya rasa waktu pengumuman saat kami sedang melakukan tur itu tidak tepat. Jadi kami semua dalam ketidakpastian, namun saya yakin semuanya akan segera diselesaikan. Segalanya akan lebih jelas ketika kami kembali," jelasnya.

Jonny Evans termasuk salah satu pemain yang keluarganya juga bekerja di MU. Evans sudah ada di Akademi MU sejak 9 tahun, adiknya Corry bermain di tim MU dan istrinya Helen bekerja untuk MUTV. Sementara Ayah Evans adalah pelatih akademi.

Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Hide Ads