Alasan Pemain Iran Diam Saat Lagu Kebangsaan Berkumandang

Alasan Pemain Iran Diam Saat Lagu Kebangsaan Berkumandang

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 22 Nov 2022 06:44 WIB
DOHA, QATAR - NOVEMBER 21: Iran players line up for the national anthem prior to the FIFA World Cup Qatar 2022 Group B match between England and IR Iran at Khalifa International Stadium on November 21, 2022 in Doha, Qatar. (Photo by Julian Finney/Getty Images)
Timnas Iran di Piala Dunia 2022. (Foto: Getty Images/Julian Finney)
Bali -

Ada hal menarik ketika partai pembuka Grup B Piala Dunia 2022 dimulai. Para pemain Iran hanya diam saat lagu kebangsaan berkumandang jelang melawan Inggris di Khalifa International Stadium, Senin (21/11/2022). Alasan di balik aksi diam tersebut terkuak.

Suasana hening terasa di lapangan saat alunan lagu kebangsaan Iran terdengar. Sebaliknya, para suporter justru bergemuruh.

Dilansir detikSport dari The Guardian, sikap diam itu merupakan protes atas kematian Mahsa Amini yang tewas usai ditahan polisi lokal karena menolak patuh terhadap aturan berpakaian di Iran yang menganut hukum Islam. Diketahui, protes di dalam negeri sudah berlangsung sejak September.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama dua bulan terakhir, rakyat Iran mengajukan protes atas kematian Amini. Aksi itu disebut merupakan protes paling berani terhadap para pemimpin ulama Iran sejak revolusi 1979. Menurut laporan The Guardian, setidaknya ada 380 orang yang telah terbunuh akibat protes itu. Sementara BBC menyebut sudah lebih dari 400 orang.

ADVERTISEMENT

Para pemain Iran pun mendapat dukungan atas aksi tutup mulut itu. Termasuk salah satunya Sardar Azmoun. Pemain Bayer Leverkusen itu mendapat tepuk tangan meriah saat masuk di babak kedua. Ia merupakan salah satu pemain yang vokal menyuarakan protesnya.

Sebelumnya, pelatih Iran, Carlos Queiroz mengatakan tidak akan menghukum pemain yang melakukan aksi diam saat lagu kebangsaan dikumandangkan. Demikian juga kapten Iran, Ehsan Hajsafi yang menegaskan timnya bisa menjadi bagian untuk mendesak perubahan di dalam negeri.

"Kami harus menerima bahwa kondisi di dalam negeri sedang tidak baik-baik saja dan rakyat tidak bahagia. Kami ada di sini tapi itu bukan berarti kami tidak boleh menyuarakan suara kami atau menghormati mereka (rakyat)," ujar Hajsafi.

"Apapun yang kami miliki berasal dari mereka. Kami harus berjuang. Kami harus tampil bagus dan mencetak gol untuk mewakili orang-orang berani di Iran. Saya harap kondisi dalam negeri berubah sesuai kemauan rakyat," jelas pemain AEK Athens itu.

Untuk diketahui, Iran gagal meraih kemenangan melawan Inggris. Tim Melli disikat 2-6 pada laga itu.

Inggris mencatatkan penguasaan bola sebesar 78,2 persen dibanding Iran yang hanya 21,8 persen. Meski begitu, wajah gembira tetap terlihat dari suporter saat merayakan dua gol yang dicetak Mehdi Taremi.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads