Tuntut Tanggung Jawab, Aremania Akan Gugat Panpel Pertandingan

Tuntut Tanggung Jawab, Aremania Akan Gugat Panpel Pertandingan

Tim detikJatim - detikBali
Senin, 03 Okt 2022 15:12 WIB
Warga bersama suporter Arema FC (Aremania) berdoa bersama di halaman Stadion Kanjuruhan, Malang, jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Aksi doa bersama tersebut untuk mendoakan korban yang meninggal dunia dalam peristiwa itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/nym.
Foto: Aremania tabur bunga di Stadion Kanjuruhan. (ANTARA FOTO/ZABUR_KARURU)
Bali -

Aremania menyebut, panitia pelaksana (panpel) laga Arema FC vs Persebaya adalah pihak paling bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. Aremania pun berencana menggugat panpel. Mereka bahkan telah berkonsultasi dengan penasihat hukum.

Menurut suporter Arema, harus ada yang bertanggung jawab atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Sabtu lalu (1/10). Ratusan nyawa melayang sia-sia buntut tragedi mengenaskan tersebut.

"Harus ada yang bertanggung jawab. Siapapun itu namanya, Panpel atau siapa pun sampai terjadi insiden terbunuhnya Aremania harus ada yang bertanggung jawab," tegas salah satu perwakilan Aremania, Dersey saat aksi lilin keprihatinan di depan Stadion Gajayana, Minggu (2/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dersey menduga, ada aktor yang menggerakkan kerusuhan tersebut. Aremania berharap hukum ditegakkan secara adil.

"Karena tidak mungkin (terjadi) insiden seperti itu apabila tidak ada yang menggerakkan, dan kami betul-betul ingin proses hukum berjalan seadil-adilnya terhadap dulur-dulur kami yang telah meninggal," kata Dersey.

ADVERTISEMENT

Dersey melanjutkan, bahwa dirinya bersama Aremania yang lainnya akan melayangkan guguatan terhadap Panpel berkaitan dengan insiden memilukan yang telah terjadi. Dia mengatakan bahwa keberlangsungan pertandingan Arema FC vs Persebaya sepenuhnya ada di tangan panpel. Aparat keamanan hanya membantu mengamankan pertandingan.

"(Menggugat) panpel, karena yang bertanggung jawab adalah Panpel. Pada pertandingan itu perangkat keamanan itu hanya sekedar back up yang diminta oleh panpel," ungkapnya.

Menurutnya, panpel bertanggung jawab dari awal. Dia juga menyinggung soal pintu stadion yang cuma dibuka satu.

"Panpel yang bertanggung jawab mulai izin, keamanan, pintu gerbang dibuka dan ditutup jam berapa sampai jam berapa. Ini kan kemarin pintu gerbang hanya satu, menurut informasi yang kami dapat, yang dibuka. Itu panpel yang harus bertanggung jawab," lanjut Dersey.

Ia juga menjelaskan, pihaknya tidak akan mundur sampai ada pihak yang dinyatakan bertanggung jawab penuh atas kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sampai mereka ditindak seadil-adilnya hingga ada penetapan tersangka. Dan siapa pun yang terlibat menyebabkan kejadian itu agar dibuka secara terang benderang dan disampaikan kepada masyarakat.

Soal adanya dugaan pelanggaran penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Dersey mengaku telah melakukan kajian bersama penasihat hukum untuk mencari langkah hukum yang tepat.

"Itu kami kaji bersama penasihat hukum. Karena jelas-jelas itu nyata, bahwa apa yang menjadi statuta FIFA setiap pertandingan di seluruh dunia tidak boleh menggunakan gas air mata. Kenapa itu terjadi di Kanjuruhan yang mengakibatkan terbunuhnya ratusan orang suporter Aremania? Maka itu juga bagian yang kami tuntut dan agar siapa pelaku atau yang memerintahkan terjadinya penembakan gas air mata harus diadili dan bertanggung jawab atas hilangnya nyawa dari saudara-saudara kami," ungkap Dersey.




(hsa/dpra)

Hide Ads