Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco setuju Liga I disetop sementara. Hal itu menyusul tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang usai laga Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
"Lebih baik memang harus berhenti sementara. Buat semua lebih siap, lebih aman waktu balik pertandingan. Buat ada waktu buat semua suporter di semua tim juga bisa pikir," kata Coach Teco dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan lewat Media Officer Bali United kepada detikBali, Minggu (2/10/2022).
Bagi Coach Teco, pemberhentian sementara jalannya Liga I penting agar semua klub siap untuk menjalankan pertandingan. Tak hanya itu, penghentian sementara tersebut juga untuk memberikan penghormatan kepada korban meninggal maupun keluarga yang ditinggalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus berhenti buat semua hormat sama yang meninggal dan berikan support untuk keluarga dari mereka," tegas pelatih asal Brasil itu.
Coach Teco juga meminta para suporter lebih dewasa. Ia berharap suporter bisa menerima hasil pertandingan klub yang didukungnya, baik saat menang maupun kalah.
"Harapan untuk semua suporter lebih dewasa. Datang ke stadium cuma buat nikmati pertandingan. Balik semua aman ke rumah. Suporter harus bisa terima tiga hasil ada di dalam sepak bola menang, seri, atau kalah," jelasnya
Dilansir dari detikSport, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghentikan Liga 1 2022 selama sepekan. Ini merupakan imbas kerusuhan usai Arema FC vs Persebaya Surabaya. PT LIB pun kini menunggu arahan dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berduka cita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," ujar Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dalam rilis kepada detikSport.
"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," jelasnya.
Seperti diketahui, Arema menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Aremania yang tak terima dengan hasil tersebut berbuat onar dengan masuk ke lapangan.
Tak cuma menginvasi lapangan, mereka juga merusak mobil polisi dan membakar benda-benda yang ada di dalam stadion. Suporter yang berbuat anarkais ini mau tak mau memaksa pihak aparat keamanan memukul mundur, termasuk memakai gas air mata.
(iws/nor)