Lahir dan dibesarkan dari keluarga sederhana tidak menjadikan seorang Yabes Roni patah semangat untuk mengejar mimpi menjadi pesepakbola profesional. Pertandingan Bali United menghadapi Persebaya dalam lanjutan pekan kedelapan BRI Liga 1 2022/2023 pada Jumat (2/9/2022) lalu menjadi momen spesial baginya.
Sebab, laga tandang ke markas Bajol Ijo tersebut menandai penampilan ke-100nya bersama Serdadu Tridatu di semua ajang. Semakin spesial, Coach Teco pun memberikan kesempatan bagi Yabes Roni untuk turun sebagai starter.
Ia bermain selama 61 menit mengisi posisi sayap kiri dan beberapa kali melakukan aksi yang mengancam pertahanan lawan. Hasil akhir kemenangan 1-0 Bali United atas Persebaya pun menutup laga spesial bagi pemain berpostur 168 cm itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 100 penampilan tersebut, Yabes Roni turut berkontribusi dengan mencetak lima gol dan enam assist. Berkat catatan tersebut, ia mampu membantu Bali United untuk menjuarai Liga 1 sebanyak dua kali pada tahun 2019 dan 2021/2022.
"Saya harus selalu bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk tim. Masih banyak hal yang perlu saya perbaiki dan semoga bisa selalu bekerja dengan sepenuh hati. Harus kerja keras dan bertanggung jawab agar selalu memberikan yang terbaik untuk tim Bali United," ungkap Yabes Roni, Minggu (4/9/2022).
Pada musim ini sendiri, ia sudah tampil sebanyak enam kali dan empat di antaranya sebagai starter. Ia pun turut menyumbangkan satu assist untuk gol Ilija Spasojevic ke gawang RANS Nusantara FC (4/8) dan masuk ke susunan Best XI pekan ke-3 bersama rekannya tersebut.
Ia yang berasal dari desa kecil di Alor, Nusa Tenggara Timur semakin termotivasi. Berbagai tantangan serta rintangan untuk menggapai mimpi sempat hadir silih berganti menghampiri Yabes Roni. Keterbatasan ekonomi keluarga membuatnya kerap kali mengalami kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhannya terutama untuk bermain sepak bola.
Berbagai rintangan berat sudah Yabes Roni hadapi bahkan sejak kecil demi bisa menjadi pesepakbola profesional. Mulai minimnya fasilitas lapangan sepak bola di Alor, berjalan kaki sejauh 10 km untuk dapat berlatih, dan bahkan harus rela tidak makan nasi selama satu bulan demi bisa membeli sepatu bola pernah ia rasakan.
Meskipun diselimuti keterbatasan, tetapi pemain berusia 27 tahun itu tidak pernah sekalipun menyerah kepada keadaan. Kemiskinan dan tantangan yang selama ini berusaha menjegal mimpinya, dijadikannya sebagai bahan bakar untuk terus berlari mengejar cita-citanya.
Kini, semua kerja keras dan pengorbanan Yabes Roni dan keluarga telah terbayar lunas. Mimpinya untuk menjadi pesepakbola profesional tercapai pada tahun 2015 silam dengan bergabung bersama Bali United.
Bakat natural ditambah kecepatan serta kelincahan yang dimiliki Yabes Roni membuat Bali United terpikat. Ia pun menjadi salah satu penggawa Serdadu Tridatu angkatan pertama yang sampai saat ini masih setia membela tim asal Pulau Dewata ini.
Tidak ada yang pernah menyangka bahwa seorang pemuda dari daerah timur Indonesia mampu terus tampil konsisten membela klub besar di kompetisi profesional. Namun, Yabes Roni berhasil melakukan itu.
Berangkat dengan mimpi besar, pemilik nomor punggung 11 itu menjelma menjadi salah satu pemain potensial di dalam tim Bali United dari musim ke musim. Semuanya dapat terjadi karena konsistensi dan semangat yang selalu ia tunjukkan saat di atas lapangan.
(kws/kws)