Asal-usul Tanah Kuburan yang Dibawa Demonstran ke KPU Manggarai Barat

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Round Up

Asal-usul Tanah Kuburan yang Dibawa Demonstran ke KPU Manggarai Barat

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 13 Des 2024 07:17 WIB
Pengunjuk rasa membawa tanah kuburan dan keranda mayat saat berunjuk rasa di depan KPU Manggarai Barat, Kamis (12/12/2024).
Foto: Massa demonstran membawa keranda mayat dan tanah kuburan saat demo di kantor KPU Manggarai Barat, Kamis (12/12/2024). (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Pendukung pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Manggarai Barat nomor urut 1 Christo Mario Y Pranda-Richard Tata Sontani (Mario-Richard) melakukan demonstrasi ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi membawa tanah kuburan.

Mereka menolak hasil Pilbup Manggarai Barat 2024. Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Oktavianus Dalang mengungkapkan asal-usul tanah kuburan yang ditebarkan di depan kantor KPU Manggarai Barat tersebut.

"(Tanah kuburan) di Lembor," ungkap Vian, Kamis malam. Lembor adalah salah satu kecamatan di Manggarai Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanah Kuburan Warga yang 'Ikut' Nyoblos

Vian menjelaskan tanah itu diambil dari kuburan sejumlah orang yang namanya tercatat ikut mencoblos pada Pilbup Manggarai Barat 2024 pada 27 November lalu. Adanya nama orang sudah meninggal tercatat ikut mencoblos ini menjadi salah satu bukti dugaan kecurangan Pilbup Manggarai Barat yang dituduhkan kubu Mario-Richard termasuk oleh massa aksi.

Vian mengeklaim ada banyak orang sudah meninggal yang namanya tercatat ikut mencoblos pada Pilbup Manggarai Barat 2024. "Ada berapa kuburan, yang kebetulan mereka sudah mati tetapi di daftar hadir pemungutan suara kemarin mereka dinyatakan hadir dan tanda tangan," terang Vian.

Massa aksi membawa tanah kuburan itu sebagai pesan simbolik bahwa KPU Manggarai Barat tidak menjaga netralitas pada Pilbup Manggarai Barat. Selain itu, membawa tanah kuburan dalam unjuk rasa itu bermakna pengaduan dugaan kecurangan kepada mereka yang sudah meninggal yang namanya tercatat ikut mencoblos.

"Sebagai orang Manggarai yang taat akan budaya, penting bagi kami untuk mengadu semua indikasi kecurangan yang kami temukan ini ke yang bersangkutan yang telah meninggal dunia itu," kata Vian.

"Agar almarhum sendiri yang menghukum orang yang sudah dengan sengaja mengunakan datanya untuk kepentingan politik oknum atau kelompok tertentu," lanjut dia.

Massa Paksa Ketua KPU Pegang Tanah

Adapun saat tiba di depan kantor KPU Manggarai Barat, massa aksi mendesak Ketua KPU Manggarai Barat Ferdiano Sutarto Parman alias Ano yang sempat menemui mereka untuk memegang tanah kuburan tersebut. Ano menolaknya.

Ano kemudian meninggalkan massa aksi saat ada unjuk rasa menunjukkan tanda-tanda mulai chaos. Selanjutnya Ano tak memenuhi permintaan massa aksi untuk kembali menemui mereka hingga massa aksi itu membubarkan diri.

Tanah kuburan kemudian dilempar di depan gerbang kantor KPU Manggarai Barat sebelum massa aksi itu membubarkan diri.

Ketua KPU Bantah Tuduhan Demonstran

Dikonfirmasi seusai unjuk rasa, Ano mengatakan KPU Manggarai belum bisa memastikan ada nama pemilih yang sudah meninggal dunia tercatat ikut mencoblos.

"Sampai dengan saat ini KPU Manggarai Barat belum bisa memastikan itu. Silahkan teman-teman Paslon nomor 1 membawa semua itu ke Mahkamah Konstitusi," kata Ano.

Ia mengatakan pihaknya tidak mendapatkan laporan dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) maupun panitia pemilihan kecamatan (PPK) Lembor tentang adanya pemilih sudah meninggal dunia yang namanya tercatat ikut mencoblos di daftar hadir di tempat pemungutan suara (TPS).

"Kami tidak mendapat informasi itu dari teman-teman PPS, PPK kecamatan Lembor. Itu adalah dugaan. Dari teman-teman 01 (Mario-Richard) silakan nanti dibuktikan di lembaga yang berwenang (Mahkamah Konstitusi)," kata Ano.

Ia menegaskan semua saksi paslon ada saat pemungutan hingga penghitungan suara ada di TPS. Namun, tidak ada keberatan. Dugaan ada nama pemilih sudah meninggal dunia tercatat dalam daftar hadir pemilih yang mencoblos mencuat saat pleno rekapitulasi KPU Manggarai Barat atau setelah pleno tingkat PPK Lembor.

"Hal itu baru terungkap dalam rapat pleno tingkat kabupaten. Disampaikan setelah rapat pleno kecamatan selesai. Silahkan teman-teman 01 membawa itu ke Mahkamah Konstitusi, itu adalah hak mereka, kami hormati," tegas Ano.

Massa Lempar Telur-Sembelih Ayam

Dalam demo tersebut, massa juga membawa keranda mayat yang ditutup kain putih. Tiba di gerbang kantor KPU Manggarai Barat, mereka melempar telur ke arah gedung. Mereka juga menyembelih seekor ayam hutan dan melempar tanah kuburan di gebang kantor KPU Manggarai Barat. Tanah dari kuburan itu simbol matinya demokrasi.

"Ini simbol matinya demokrasi," ujar orator dari mobil komando.

Aksi demonstrasi tersebut berujung ricuh. Pantauan detikBali di lokasi, mereka terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian di gerbang kantor KPU Manggarai Barat. Aksi saling dorong itu saat massa aksi merangsek masuk untuk bertemu Ketua KPU Manggarai Barat Ferdiano Sutarto Parman yang tak kunjung menemui massa.

Mereka mendesak untuk bertemu Ano -sapaan Ferdiani-, yang dituduh melakukan kecurangan pada Pilbup Manggarai Barat.

Dari mobil komando, orator terus menuduh Ano melakukan kecurangan. "Kami hadir di sini mencari kebenaran. Kita menilai Ano melakukan kecurangan," kata salah satu orator.

Banyak pendukung paslon Mario-Richard terlihat dalam barisan massa aksi. Mario-Richard adalah paslon yang kalah Pilbup Manggarai Barat 2024.

Penanggung jawab aksi demontrasi ini adalah Blasius Jeramun dan Marselinus Jeramun. Mereka ada Ketua dan Wakil Ketua Koalisi Pemenangan Paslon Mario-Richard.

Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi melakukan aksi demontrasi karena menilai ada kecurangan pelaksanaan Pilbup Manggarai Barat 2024. Mereka juga menuduh Ano melakukan kecurangan.

Sebelumnya Mario-Richard mendaftarkan gugatan sengeketa hasil Pilbup Manggarai Barat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mario menilai ada banyak kecurangan selama pelaksanaan Pilbup Manggarai Barat 2024.

Kecurangan itu, kata dia, dilakukan secara terstruktur. Salah satu contoh kecurangan yang disebutkannya adalah tudingan kepada Ano mencoblos di dua TPS berbeda pada hari pemungutan suara.

"Salah satu contoh kami merasa ada kecurangan yang sangat terstruktur, contohnya adalah Ketua KPUD Manggarai Barat itu dua kali menusuk (coblos)," kata Mario.

Mario menuduh Ano mencoblos di TPS 01 Desa Munting, Kecamatan Lembor Selatan dan TPS 02 Desa Batu Cermin di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo. "Ketua KPUD saja bisa menusuk dua kali bagaimana dengan teman-teman penyelenggara di bawah," kata Mario.

Ano telah membantah tudingan Mario itu sebagai fitnah. Ano menegaskan hanya mencoblos di TPS 02 Desa Batu Cermin sebagai pemilih pindahan.

Diketahui, pemenang Pilbup Manggarai Barat 2024 adalah pasangan calon nomor urut 2, Edistasius Endi-Yulianus Weng (Edi-Weng). Duet petahana ini unggul 2.708 suara dari paslon nomor urut 1, Mario-Richard. Edi-Weng mendulang 73.872 suara, sementara Mario-Richard mendapat 71.164 suara.




(hsa/hsa)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads