Angka golongan putih (golput) atau masyarakat yang tidak menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Karangasem 2024 mencapai 106.703 orang atau 27,1 persen. Angka golput tersebut lebih besar dari perolehan suara pasangan calon (paslon) I Wayan Kari Subali-I Ketut Putra Ismaya Jaya (Karisma) yang memperoleh 38.241 suara dan I Gede Dana-I Nengah Swadi (Dana-Swadi) yang memperoleh 91.448 suara.
Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karangasem, I Kadek Sukara, mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya angka golput di Pilkada Karangasem. "Salah satunya karena cukup banyak pemilih yang tinggal di luar Karangasem karena bekerja, jadi itu cukup krusial," kata Sukara, Kamis (05/12/2024).
Selain itu, kejenuhan juga menjadi salah satu faktor karena proses pemilihan dilaksanakan di tahun yang sama. Mengingat sebelumnya pada Februari 2024 juga dilaksanakan pemilihan legislatif (pileg) serta pemilihan presiden (pilpres).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, Sukaramenyebut jika partisipasi pemilih pada Pilkada Karangasem 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan Pilkada Karangasem 2020. Meskipun masih gagal mencapai target yang diberikan oleh KPU Provinsi.
"Kami sudah berapa dengan maksimal melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk datang memilih bersama dengan penyelenggara baik tingkat Kecamatan dan Desa," ujar Sukara.
(nor/nor)