Calon wali kota (cawalkot) Denpasar nomor urut 2, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Desa Penatih. Ia datang ke TPS bersama istrinya, Ni Sagung Made Antari, dan ibunya.
Jaya Negara datang ke TPS 10 Desa Penatih sekitar pukul 09.10 Wita. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali itu datang ke TPS dengan memakai pakaian adat. Jaya Negara memakai kemeja putih dan udeng marun.
Kemudian, Istri Jaya Negara memakai kebaya putih dengan selendang merah muda. Sementara ibunya juga memakai baju putih dengan corak hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaya Negara menuturkan tak ada kendala berarti saat melakukan pencoblosan. Menurutnya, keseluruhan proses pencoblosan membutuhkan waktu sekitar lima menit.
"Astungkara tidak ada masalah karena kan sekarang pemilihan kepala daerah sederhana saja. Surat suara kecil jadinya Astungkara aman," ucap Jaya Negara seusai menggunakan hak pilihnya, Rabu (27/11/2024).
Jaya Negara enggan membeberkan target perolehan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Menurutnya, hanya Tuhan yang tahu berapa persen target suara yang pihaknya inginkan.
"Targetnya aman, yang di atas yang tahu, saya nggak tahu," kata Jaya Negara sembari tertawa.
Jaya Negara lalu mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
"Semoga Pilkada ini bisa berjalan dengan aman lancar, dan damai. Semoga pembangunan bisa berlangsung di Denpasar," harap Jaya Negara.
Untuk diketahui, Jaya Negara berpasangan dengan I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa) dalam Pilwalkot Denpasar 2024. Mereka merupakan kader PDIP dan pasangan petahana dan diusung PDIP, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PartaI Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Paslon Jaya Wibawa bertarung melawan paslon nomor urut 1, Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi), di Pilwalkot Denpasar 2024. Paslon penantang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai NasDem, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
(hsa/hsa)