Debat ketiga sekaligus terakhir untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) digelar oleh KPU NTT di Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Rabu (20/11/2024). Calon gubernur (cagub) nomor urut 1, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema), menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan pendapat dalam kontestasi politik.
"Kontestasi politik ini antara paslon 01, 02, dan 03 sejatinya adalah antarsaudara. Perbedaan pendapat tentu ada, tetapi perbedaan itu jangan sampai meretakkan persatuan, kesatuan, dan konektivitas kita sesama anak NTT," ujar Ansy Lema dalam debat tersebut.
Ansy juga menyerukan pentingnya edukasi dan literasi politik yang mengedepankan integritas dan kapasitas calon pemimpin, khususnya menjelang Pilkada 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di waktu yang tersisa ini, kita tetap harus membuat edukasi politik dan literasi politik dengan mengedepankan kapasitas dan juga integritas dari masing-masing calon," tambahnya.
Menurut Ansy, ruang publik dalam pilkada sebaiknya diisi dengan gagasan-gagasan yang cerdas dan strategis untuk membangun NTT. Ia mengajak semua pihak untuk berkontribusi membantu masyarakat keluar dari permasalahan yang ada di provinsi tersebut.
"Ruang publik ini harus diisi dengan gagasan strategis tentang bagaimana membangun NTT dan mengatasi persoalan yang masih mengimpit Nusa Tenggara Timur di sini," jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pilkada, sebagai pesta demokrasi yang berlangsung lima tahun sekali, tidak boleh menjadi ajang yang memecah persaudaraan di NTT.
"Kontestasi ini hanya satu kali dalam lima tahun, tetapi persaudaraan di NTT tidak boleh sampai terluka," tutupnya.
(dpw/dpw)