Calon wakil gubernur (cawagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut 2, Johanis Asadoma atau Johni Asadoma, dan cawagub nomor urut 1, Jane Suryanto, beradu gagasan dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sebab, kasus kekerasan seksual dan anak di NTT mencapai 3.475 kasus selama lima tahun terakhir.
Johni Asadoma mengatakan strateginya akan membuat kebijakan yang melindungi dan berpihak pada perempuan dan anak. Ia akan memasang closed-circuit television (CCTV) di setiap ruang publik yang rawan kejahatan untuk dapat memonitoring setiap kejadian.
"Kolaborasi dengan unsur-unsur agama, masyarakat, dan pemerintah dan tokoh adat untuk membuat imbauan melalui gereja, masjid, pura dan sebagainya sangat penting untuk menyadarkan masyarakat," kata Johni dalam debat pemungkas Pilgub NTT 2024 di Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT, Rabu (20/11/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Kapolda NTT itu menegaskan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan harus tegas, berkeadilan, dan ditegakkan walaupun dalam lingkungan keluarga sendiri agar memberi efek jera.
"Jangan sampai mereka yang masuk kategori rentan. Maka pelayanan hukum selalu diabaikan dan justru didiskriminalisasi," tegas Johni.
Sementara Jane Suryanto mengatakan pendidikan terhadap perempuan dan anak sangat penting ditegakkan dan dimulai dari rumah, yaitu kultur saling menghargai dan menghormati.
Menurut Jane, banyak kekerasan justru terjadi di rumah. Sehingga ia menilai pemasangan CCTV tidak akan mencukupi. Sebab, tidak semua warga bisa memasang CCTV.
"Demikian juga di sekolah harus ada peningkatan SDM. Sehingga, saya buat program mama tolong mama dan perempuan bantu perempuan supaya mereka saling membantu dan menjaga. Terutama di desa, harus mendapat respons cepat. Saya mau kalau ada kekerasan mereka harus ditolong secepatnya," jelas Jane.
Untuk diketahui, Pilgub NTT diikuti tiga pasangan calon. Paslon nomor urut 1 Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema dan Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane) didukung empat partai politik, yakni PDIP, Hanura, Buruh, dan PBB.
Kemudian, paslon nomor urut 2 Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johanis Asadoma (Melki-Jhoni) didukung 11 parpol, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, PSI, PAN, Perindo, Gelora, Garuda, PPP, PKN, dan Prima.
Sementara itu, paslon nomor urut 3 Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (Siaga) didukung tiga parpol, yakni Partai NasDem, PKS, dan PKB.
(hsa/dpw)